KUDA KEPANG WONOSOBO

Tari kuda lumping
Tari kuda lumping / Pinteres



Tari Kuda Kepang atau Emblek adalah sebuah kesenian  yang menggunakan properti berupa kuda tiruan yang terbuat dari bambu ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda. Selain itu, ada versi lain yang menyebutkan, bahwa jatilan menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda.

Pertunjukan Tari Kuda Kepang ini bisa kita jumpai di acara acara besar, seperti Hari Jadi Kabupaten Wonosobo, Festival Sindoro Sumbing atau acara nikahan di Wonosobo.
Biasanya tari Kuda Kepang dibawakan oleh 11 orang penari dan seorang yang berfungsi sebagai pemimpin (Jawa = Pelandang). Tari Kuda Kepang (Emblek) ini diambil dari legenda Raja Panji (Babad Jenggala, Kediri). Tarian ini mempunyai ritme sedang hingga cepat dan penuh dengan gerakan-gerakan yang energik dan bersemangat. Musik gamelan mengiringi para pemain dalam memerankan tokoh yang ada dalam babad. Dari kostum yang dikenakan hingga komposisi gerak tarian dapat dilihat adanya perbedaan karakter yang dimainkan. Ada yang berperan sebagai seorang prajurit yang sedang latihan perang-perangan dengan menunggang kuda. Ada yang menggambarkan seorang tokoh Adipati atau pangeran yang juga sedang menunggang kuda. Ada juga yang menggambarkan Abdi yang memelihar kuda, mulai dari mengeluarkan kuda dari kandangnya, memandikan kuda sampai melatih kuda berlari dan sebagainya. Tari Kuda Kepang ini dapat disuguhkan di bagian awal maupun di bagian akhir pentas seni lengger.

Baca Juga :

LOKASI