PESONA MENYUSURI SUNGAI DI GUA PANCUR DI DESA JIMBARAN KAB. PATI

Gua Pancur Desa Jimbaran Ka. Pati
Gua Pancur Desa Jimbaran Ka. Pati / tajukmuria.com


Goa Pancur,  gua yang berada di Dukuh Gasong, Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Ditemukan pada tahun 1932 dan air dari dalam gua mancur-mancur (mengalir secara deras) hingga akhirnya sekarang, dikenal sebagai Goa Pancur dengan panjang 827 meter.

Bagi para penggemar obyek wisata gua ini bukan hanya sebagai tempat baru tantangan baru dengan menjelajahi goa ini menjadi saran pembuktian menguji fisik dan menaklukan rasa takut.  Juntaian stalagtit dan stalagmit yang balut tetesan air berkesan sangat alami, didalamnya terdapat mata air yang mengalir sepanjang musim dan tak pernah kering.

No photo description available.

Tujuan wisata ini sangat cocok dinikmati bersama keluarga atau dengan komunitasmu di saat libur hanya dengan tarif tiket Rp 20.000 per orang weekdays maupun weekend. Waktu jelajah sudah mulai dari jam 08.00 pagi sampai 14.00 siang. 

Kondisi dalam gua berbentuk landai atau datar, sehingga para wisatawan tidak kerepotan saat menyusuri gua. Disamping ornamen gua yang menarik dan natural, terdapat pula jenis bebatuan yang beragam serta unik yang akan membuat decak kagum para wisatawan yang menikmatinya. 

Di depan mulut gua, tersaji hamparan danau alami yang sumber airnya berasal dari aliran air di dalam Gua Pancur, sehingga danau itu tidak pernah kering sekalipun kemarau panjang, dengan debit aliran air dari dalam gua sekitar 40 liter/detik. Hal itu tentunya menjadi daya tarik tersendiri dan potensi yang menarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke kawasan Obyek Wisata Gua Pancur.

Pengelola Obyek Wisata Alam Gua Pancur yang terhimpun dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) “Gasong Community“ menyediakan fasilitas cave tubing dan susur gua yang dilengkapi dengan fasilitas keamanan bagi pengunjung berupa helm dan lampu sorot, pelampung dan sepatu boot.  Peralatan keamanan yang diberikan kepada para wisatawan yang akan melakukan kegiatan susur gua tentunya sudah memenuhi standar ketentuan yang telah ditetapkan, dengan harapan memberikan rasa aman, nyaman dan sensasi yang menyenangkan bagi para wisatawan.

Untuk menikmati keindahan dan eksotisme dalam gua yang dibawahnya terdapat aliran sungai bawah tanah. Selain cave tubing, pengunjung juga dapat menikmati pegunungan Kendeng, embung, bumi perkemahan dan selfie area. Para wisatawan yang akan susur gua tidak usah takut dan repot memikirkan peralatan yang dibutuhkan, karena dari pengelola telah menyediakan kelengkapan yang dibutuhkan serta akan didampingi oleh para pemandu profesional. Pihak pengelola membatasi peserta maksimal sekali berangkat 20 orang. Perjalanan menyusuri gua paling cepat ditempuh dalam waktu 1,5 jam pergi-pulang. 

Menurut para pemandu, keunikan dan sensasi tiada duanya akan dirasakan oleh para wisatawan yang menyusuri gua pada saat akan mendekati titik 827 meter. Yaitu adanya sumber air hangat. 

Perjalanan menyusuri gua terbagi dalam tiga bagian. Bagian pertama berjarak kurang lebih 200 meter para wisatawan akan disambut dengan ruangan gua yang lebar, sapaan air mengalir jernih setinggi selutut manusia, ornamen gua yang menarik dan tetesan air dari stalaktit maupun stalakmit yang masih aktif.

Berikutnya memasuki bagian kedua pada 400 meter, pengunjung akan dimanjakan dengan ornamen gua yang menarik dan eksotik. Pada etape ini dipastikan para pengunjung yang suka akan kegiatan selfie tentunya tidak akan menyia-nyiakan momen dan panorama indah yang dijumpai.  Menjelang pada radius 700-an meter, para wisatawan yang melakukan penyusuran gua dibuat berdecak kagum dengan pesona alam Gua Pancur. 

Sensasi aroma khas gua dan ornamen alami serta sambutan air hangat akan membuat para wisatawan seakan terbawa pada alam lain dan sungguh menyenangkan.  Menjelang titik akhir penyusuran gua pada angka kurang lebih 827 meter, para pecinta susur gua bisa berdecak kagum dan nyaris tidak mau meninggalkan suasana yang mungkin belum pernah ditemui di tempat lain.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) “Gasong Community“ Ahmad Najib mengatakan, di kawasan Obyek Wisata Gua Pancur Jimbaran Pati terdapat berbagai jenis destinasi wisata lainnya seperti Sumber Ndodo yang menjadi sumber mata air warga setempat. Menurutnya, sejarah Sumber Ndodo konon merupakan petilasan Simbah Sumber Joyo yang merupakan sesepuh Desa Jimbaran. Dulu ada sebuah pohon besar yang dibawahnya mengalir air dan tak pernah surut. 

"Dan sampai sekarang kita bisa melihat serta menikmati bersama aliran air dari dalam gua untuk berbagai kepentingan,'' kata Najib. 

Di kawasan Gua Pancur juga terdapat Jurang Nganten yang merupakan sebuah tebing di Pegunungan Kendeng yang masih hijau. Menurut penuturan dari para sesepuh, Jurang Nganten konon berawal dari adanya kisah sepasang kekasih yang hendak menikah.

"Pasangan ini saling mencintai dan menjadi pasangan sejati, hingga akhirnya menikah dan hidup bahagia disekitar Jurang Nganten," tuturnya.

Objek Wisata Goa Pancur terletak di sebelah selatan Kota Pati, tepatnya di Desa Jimbaran Kecamatan Kayen. Rute yang anda lewati adalah dari Pati ke selatan arah Kayen/ Purwodadi, dari Pati ke Kayen ditempuh dengan jarak sekitar 19 kilometer. Sampai di depan SMA N 1 Kayen belok ke kiri, dari sini masih masuk ke lokasi sekitar 3,3 kilometer. Jalan masuk lokasi sudah di aspal hotmix semua. Jadi dari Pati ke lokasi objek wisata Goa Pancur anda menempuh jarak 23,2 kilometer.

Baca Juga :

LOKASI