KULINER SEMARANG – Warung Makan Padang merupakan sebuah bisnis warung makan yang menjual berbagai ragam kuliner khas Sumatra Barat. Warung Makan Padang sangat terkenal di Indonesia dan disukai oleh berbagai kalangan masyarakat karena memiliki cita rasa yang khas dan lezat.
Sebagai lauk populer, Nasi Padang identik dengan rendang. Rendang sangat populer sehingga banyak rumah makan Padang yang menyajikannya. Namun sebenernya tidak hanya itu saja, Masakan Padang juga menyajikan berbagai lauk pauk yang sama-sama enak. Sayangnya, lauk pauk ini jarang tersedia di rumah makan Padang.
Seperti yang disajikan di Warung Makan Pak Kumis yang berlokasi di pinggir jalan kawasan Beringin Raya. Mereka hanya menyajikan lauk-lauk tertentu karena memang beliau hanya menjual menu yang paling laku terjual.
Warung Makan Padang Pak Kumis merupakan usaha milik Bapak Sidiq bersama sang keluarga. Pria yang berasal dari Kota Salatiga ini mendirikan usahanya sejak tahun 2010.
“ Jadi saya mempunyai ide jualan masakan padang walaupun saya bukan orang padang, saya coba-coba dulu, saya belajar memasak, kemudian saya beranikan untuk menjual makanan padang sampe sekarang.” Ujar Sidiq saat ditemui di Warung Makan tersebut pada Senin (07/03/2022).
Sidiq juga sempat berjualan es kelapa muda, namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil yang maksimal. Kemudian berganti menjadi menjual Soto Ayam, ternyata banyak sekali yang menjual makanan serupa dengannya. Sempat mengalami frustasi hingga drop. Akan tetapi tidak mematahkan semangatnya, baru kemudian beliau terpikirkan untuk mencoba berbisnis Warung Makan Padang.
“ awalnya saya mempunyai ide untuk berjualan es kelapa muda pada saat bulan puasa. Namun kemudian setelah bulan puasa berakhir datang musim hujan yang membuat itu tidak laku. Kemudian saya ganti dengan soto ayam sekitar kurang lebih 3 tahun karena banyak saingan yang jual soto, saya drop” ungkap Sidiq
Warung Makan Padang Pak Kumis juga sempat mengalami beberapa kendala, salah satunya adalah menemukan cita rasa yang diinginkan. Sempat membeli bumbu instan masakan padang untuk melakukan uji coba, namun rasanya masih kurang pas untuk beliau.
“ saya mencoba meracik bumbu saya sendiri dengan kemampuan yang saya miliki, saya juga tidak meniru orang padang itu seperti apa. Pokoknya bumbu-bumbu saya campur saja, kemudian menghasilkan rasa yang lumayan enak, akhirnya ya sampai sekarang” tutur Sidiq.
Sidiq menceritakan bahwa ia sama sekali tidak pernah melakukan promosi, hanya memasang spanduk di depan warung saja. Yang menjadikan Warung Makan Pak Kumis ramai adalah rekomendasi dari para pelanggan yang pernah mampir untuk mencicipi makanan disana.
“pelanggan sendiri yang getok tular sama temannya, atau orang lain yang merekomendasikan warung makan ini.” beber Sidiq.
Sidiq menuturkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari warung makannya dengan warung makan yang lain. Hanya saja dari segi harga, warung makan beliau sedikit lebih murah dari tempat makan padang asli, hanya selisih Rp. 1.000 per porsinya. Dan menu makan di warung tersebut memang belum banyak dan hanya menjual makanan tertentu saja karena ketenaga kerjaannya masih terbatas.
“ saya kurang tahu kalau untuk bedanya, mungkin dari harga sedikit lebih murah, selisih seribu per posinya. Saya juga menu makannya belum banyak, tidak seperti yang lain.” Ujar Sidiq
Kemudian, Sidiq merekomendasikan beberapa menu lauk yang ada di warung makan tersebut seperti Nasi Rendang, Nasi Koyor, Soto Ayam, Nasi Ayam Kremes, Ayam Gulai, Nasi Lele dan sebagainya. Namun menu yang paling digemari oleh para pelaanggan adalah Nasi Rendang dan Nasi Koyor.
Salah satu pelanggan warung makan tersebut, Umroh menuturkan bahwa masakan tersebut sangat cocok di lidahnya, pelayanannya juga bagus dan tidak lama..
“ saya paling suka dengan sotonya, rasanya seger dan pas di lidah saya. Sangat recommended untuk dicoba.” ujar Umroh.
Jika tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang WM Pak Kumis, pesanlah Nasi Rendang dan Koyor, serta sotonya. Ketiga menu ini cocok untuk dinikmati saat makan siang. Disarankan untuk datang lebih awal sebelum makan siang selama jam kerja untuk menghindari keramaian.
Baca Juga :