5 FAKTA CARICA KHAS DIENG

Carica
Carica / Katadata


Semarang - Carica atau pepaya gunung merupakan buah khas Dataran Tinggi Dieng. Bila wisatawan pergi ke sana, banyak penjual menawarkan buah yang satu ini. Hanya saja, saat dijualkebanyakan buah itu telah dibuat beraneka macam kuliner seperti kripik dan minuman.

Buah yang memiliki nama latin Vasconcella Cundinamarcencis itu tumbuh subur di kawasan dieng yang memiliki tinggi 1.500 - 3.000 mdpl itu. Apabila berkunjung ke Dieng, wisatawan akan mudah menemukan pohon carica yang memiliki tinggi dua meter itu di pekarangan warga.

Buah carica yang berada di pohon itu memang mirip pepaya, namun ukurannya lebih kecil. Berikut ini 5 fakta carica buah khas dieng yang segar dan kaya khasiat.

Berasal dari Dataran Tinggi Andes

Buah carica sebenarnya bukan asli Indonesia. Buah itu pertama kali dibawa oleh penjajah Belanda pada masa Perang Dunia II dari dataran tinggi Andes, Amerika Selatan. Penjajah Belanda pada waktu itu memilih Dieng untuk uji coba karena buah itu hanya bisa beradaptasi di daerah yang memiliki ketinggian 1.500 - 2.000 mdpl.

Dari sejumlah daerah yang memiliki kriteria tersebut, hanya Dieng dan Bedugul Bali yang menjadi tempat buah itu bisa tumbuh subur. Di Bali sendiri, buah itu diberi nama Gedang Memedi. Hanya saja di Balibuah itu kurang dibudidayakan.

Berbuah Sepanjang Tahun

Di Dataran Tinggi Dieng, pohon carica berbuah sepanjang tahun. Namun puncaknya adalah pada Maret - April. Pada saat itu puluhan buah carica yang berukuran sekepalan tangan berbuah berdesakan di batang pohon.

Pohon itu juga mudah dijumpai di ladang-ladang lereng bukit, pekarangan rumah penduduk, dan kebun yang ada di sana. Kebanyakan dari carica itu kemudian diolah oleh penduduk sekitar menjadi produk-produk kuliner baru seperti selai, jus, dan manisan.

Perkembangan Bisnis Carica

Seiring waktu, penjajah Belanda membudidayakan carica sebagai bahan farmasi. Waktu itu getah dan buahnya memang dipercayamengandung bahan kimia yang berguna untuk obat dan kosmetik. Namun saat Jepang menjajah Indonesia, buah itu tak lagi memiliki nilai ekonomis.

Namun pada tahun 1980 an, bisnis carica mulai menggeliat. Secara Perlahan, manisn itu diterima oleh pasar lokal dan berkembang hingga saat ini. Seiring waktu buah itumenjadi jajanan khas daerah Kabupaten Wonosobo. Keberadaannya hanya dapat ditemui di Dieng.

Oleh-Oleh Khas Wonosobo

Kebanayakan dari buah carica itu kemudian diolah menjadi manisan. Manisan carica menjadi maskotnya Kota Wonosobo. Manisan carica dari Wonosobo itu mempunyai rasa yang khas. Rasa manisnya rata dari ujung ke ujung lidah.

Selain itu, aromanya harum dan rasanya segar. Tak hanya itu, olahannya pun juga higienis dan dikemas dalam berbagai bentuk kemasan yang bisa tahan hingga 6 bulan hingga 2 tahun. Berbagai produk olahan carica di Wonosobo diproduksi oleh tak kurang dari 30 UMKM.

Buah Ajaib yang Kaya Khasiat

Buah carica memiliki banyak khasiat yang bermanfaat bagi tubuh. Karena khasiatnya itu, tidak sedikit wisatawan datan ke Dieng hanya untuk menikmati buah tersebut. Beberapa khasiat buah ini di antaranya.

1. Bisa menjadi obat penyakit kulit dan kosmetik.

2. Daunnya bisa digunakan untuk mengempukkan daging.

3. Kandungan vitamin A di dalamnya bisa menjaga kesehatan mata.

4. Kandungan vitamin B bisa membantu metabolisme tubuh.

5. Vitamin E yang terdapat di dalamnya bisa menjaga kesegaran kulit.

6. Zat agrinin yang ada di sana juga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, terutama kanker payudara.

Baca Juga :

LOKASI

-