5 FAKTA MENARIK MASJID SUNAN MURIA KUDUS

Masjid Sunan Muria Kudus
Masjid Sunan Muria Kudus / JawaPos.com


Kudus - 5 fakta menarik Masjid Sunan Muria

1. Berada di Puncak Gunung

Masjid Sunan Muria dibangun pada abad ke-15 hingga ke-16 Masehi. Lokasi masjid ini berada di puncak Gunung Muria yang memiliki ketinggian 1.600 mdpl.

Pada zaman dulu, Sunan Muria berdakwah menyebarkan ajaran islam pada masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Muria. Di kemudian hari, dia mendirikan pesantren dan masjid di puncak gunung itu.

Nama " Muria " diambil dari nama sebuah bukit yang berada di Yerusallem. Nama bukit itu " Moriah ". Kono, Nabi Daud bersama putranya, Nabi Sulaiman, membangun sebuah rumah ibadah di puncak Bukit Moriah.

2. Cara Menuju Masjid

Ketika menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan tidak bisa langsung tiba di halaman masjid. Ketika tiba di halaman parkir, wisatawan harus melanjutkan perjalanan dengan menaiki 430 anak tangga.

Sepanjang perjalanan dengan berjalan kaki menuju masjid, wisatawan akan menemukan kios-kios pedagang yang banyak menjajakan dagangan yang sangat variatif. Mulai dari makanan, minuman, kerajinan tangan, dan masih banyak lagi. Selain itu wisatawan bisa menimati perjalanan sembari menghirup udara pegunungan yang segar.

Sedangkan cara kedua adalah dengan menggunakan ojek. Cara ini bisa digunakan apabila wisatawan lelah mendaki. Pos ojek di sana tidak hanya bisa dijumpai pada awal titik pendakian, namun juga di beberapa titik. Hal ini membuat wisatawan tidak perlu khawatir tidak bisa mencapai masjid karena kelelahan di tengah jalan.

3. Bentuk Bangunan Sudah Tidak Asli

Secara arsitektu Masjid Sunan Muria sudah banyak berubah bentuk dari aslinya karena mengalami beberapa kali pemugaran. Hanya beberapa bagian saja yang masih menyisakan peninggalan dari Sunan Muria di antaranya pondasi masjid, umpak batu, tiang atau pilar penyangga masjid, dan mihrab yang menjorok ke dalam.

Selain itu ada juga bedug yang sudah berumur lebih dari 1 abad. Bedug tersebut dibuat dari kayu jati pada tahun 1884 M. Di atas bedug tersebut terdapat ukiran naga dan ayam jantan yang menyimbolakn perpaduan budaya antara Jawa dan Tionghoa.

4. Dibagi Menjadi Dua

Masjid Sunan Muria Kudus dibagi menjadi 2, yaitu masjid yang khusus untuk pria dan masjid yang khusus untuk wanita. Di dalam masjid untuk kaum pria inilah terdapat berbagai peninggalan dari zaman Sunan Muria.

Sementara itu masjid khusus wanita merupakan hasil renovasi di tahun 1976 yang peresmiannya dilakukan oleh Bupati KDH tingkat II Kudus pada tahun 1978.

5. Makam Sunan Muria

Tidak jauh dari Masjid Sunan Muria, terdapat juga makam Sunan Muria. Pada tiap Kamis Legi dan Jumat Pahing, banyak orang berziarah ke sana. Ketika memasuki pintu gerbang makam, wisatawan akan dihadapkan pada pelataran yang dipenuhi 17 batu nisan. Menurut juru kunci makam, nisan itu merupakan makam para prajurit dan punggawa kraton.

Sementara itu Makam Sunan Muria berada di sebuah bangunan cungkup beratap sirap dua tingkat. Di sebelah timur makam itu terdapat nisan yang konon menjadi makam putri Sunan Muria, Raden Ayu Nasiki.

Sementara di sebelah barat dinding belakang masjid. terdapat makam Penembahan Pengulu Jogodipo yang merupakan putra sulung dari Sunan Muria.

Baca Juga :

LOKASI

-