5 GUNUNG TERTINGGI DI JAWA TENGAH YANG MENJADI DESTINASI FAVORIT BAGI PARA PENDAKI GUNUNG

Keindahan Gunung Sindoro dan Sumbing di Jawa Tengah
Keindahan Gunung Sindoro dan Sumbing di Jawa Tengah / (Foto : Instagram)


Indonesia adalah negara yang kaya akan keindahan alamnya. Mulai dari pantai sampai pegunungan. Pegunungan pun tersebar di setiap pulau di Idonesia, mulai dari yang mati sampai yang masih aktif.

Gunung banyak dijumpai di pulai Jawa terutama Jawa Tengah. Banyak pegunungan yang dijadikan tujuan pendakian favorit bagi para pecinta alam. Deretan gunung di sana pun rata-rata menjulang tinggi hingga ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Bagi kamu yang suka mendaki gunung, kamu wajib tahu lima gunung tertinggi yang ada di Jawa Tengah. Masing-masing gunung memiliki keindahan dan keunikan masing-masing. Jika kamu ingin menginjakkan kakinya di puncak-puncak tertinggi, Jawa Tengah, berikut daftar 5 gunung tersebut :

1. Gunung Slamet


Gunung Slamet adalah sebuah gunung berapi kerucut yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Slamet terletak di antara 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. 

Gunung dengan ketinggian 3.428 mdpl ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah serta kedua tertinggi di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 mdpl. Kawah IV merupakan kawah terakhir yang masih aktif sampai sekarang, dan terakhir aktif hingga pada level siaga medio-2009.

Gunung Slamet memiliki cerita legenda yang turun temurun. Nama slamet diambil dari bahasa Jawa yang artinya selamat. Nama ini diberikan karena dipercaya gunung ini tidak pernah meletus besar dan memberi rasa aman bagi warga sekitar. Di masa lampau Gunung Slamet pernah meletus besar. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan endapan awan panas di Kawasan Guci, Tegal yang berada di sisi utara lereng gunung.

Di samping itu ada pula mitos tentang letusan Gunung Slamet yang mengatakan bahwa, bila gunung itu meletus, Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua. Hal ini tak lepas dari posisi Gunung Slamet yang nyaris berada di tengah-tengah Pulau Jawa.

Untuk mendaki Gunung Slamet, diperlukan waktu pendakian sekitar 9 jam dengan jalur yang menanjak dan semakin berbatu saat mendekati puncak. Jika kamu masih pendaki pemula, pertimbangkan kembali rencanamu untuk mendaki Gunung Slamet. Sebab, mendaki gunung ini perlu persiapan yang matang.

2. Gunung Sumbing

Gunung dengan ketinggian 3.371 mdpl adalah gunung api yang terdapat di Jawa Tengah, Indonesia. Gunung Sumbing merupakan gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet. Gunung ini secara administratif terletak di tiga wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Magelang; Kabupaten Temanggung; dan Kabupaten Wonosobo. 

Gunung Sumbing juga memiliki 4 Puncak, yaitu Puncak Kawah, Puncak Buntu, Puncak Sejati dan Puncak Rajawali. Meski masing - masing bertuliskan 3.371 mdpl, titik tertinggi gunung ini adalah Puncak Rajawali.

Bersama dengan Gunung Sindoro, Gunung Sumbing membentuk bentang alam gunung kembar, seperti Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, apabila dilihat dari arah Temanggung. Celah antara gunung ini dan Gunung Sindoro dilalui oleh jalan provinsi yang menghubungkan kota Temanggung dan kota Wonosobo. Jalan ini biasa dijuluki sebagai "Kledung Pass".

Letusan terakhir tercatat pada tahun 1730, yang membentuk kubah lava dengan aliran lava ke arah bibir kawah terendah.

Gunung Sumbing juga ada fenomena ‘pasar setan’ yang kerap ditemui oleh para pendaki dan petualang.

Mengenai hal ini, memang belum sepenuhnya bisa dibuktikan dengan presisi, namun sebagian petualang yang sudah membuktikannya. Oleh karena itu, Gunung Sumbing memang benar adanya terkenal karena hal-hal gaibnya.

Pasar Setan yang ada di Gunung Sumbing bisa ditandai oleh para petualang dan pendaki yang mulai mendengar suara ramai gemuruh seperti adanya transaksi jual beli seperti di pasar pada umumnya. Namun, ketika sumber suara tersebut didatangi, tidak ada satupun tanda-tanda seperti suara yang terdengar sebelumnya.

Pasar Setan sendiri di Gunung Sumbing ini berada di Pasar Watu. Konon katanya, Pasar Setan ini berada di jalur yang terjal dan berpasir setelah melewati Pos 3 di pendakian tersebut.

3. Gunung Lawu

Gunung yang kerap dikaitkan dengan hal klenik ini memiliki ketinggian sebesar 3.265 mdpl. Terlepas dari itu, Gunung Lawu dikenal dengan pesona alam yang menawan bagi para pendakinya.

Gunung terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu terletak di antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur. 

Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" (diperkirakan terahkir meletus pada tanggal 28 November 1885) dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). 

Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.

Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yakni Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah. Apabila ingin menemukan Puncak ini, pendaki harus mendaki bukit yang relatif curam,namun pendaki yang berhasil tiba di puncak Hargo Dumilah dapat melihat kubangan air bernama Telaga Kuning. Kubangan air ini berada di tebing yang terletak di bagian barat Puncak Hargo Dumilah. Dari tebing tersebut, pendaki dapat menolehkan pandangan ke sebelah kiri untuk melihat Telaga Kuning.

Bagi pendaki yang berniat mencari gunung dengan panorama bunga edelweis, Gunung Lawu adalah jawabannya. Di gunung ini, pendaki dapat menemukan padang rumput indah yang ditaburi bunga edelweis. Pendaki yang berniat merasakan keindahan bunga edelweis secara maksimal disarankan berkunjung ke Gunung Lawu dari bulan Julan hingga Agustus. 

4. Gunung Sindoro

Gunung Sindoro, biasa disebut Sindara, atau juga Sundoro (Ketinggian puncak 3.153 mdpl) merupakan sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat. Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing. Gunung sindara dapat terlihat jelas dari puncak sikunir dieng

Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindara yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang (letusan freatik).

Gunung Sindoro memiliki sebuah kawah yang bernama Kawah Jolotundo. dalam bahasa jawa dapat diartikan Jolo (menjelajah)  dan Tundo (tunda/ditunda).

Pendakian ke Gunung Sindoro akan semakin menyenangkan karena kalian akan melewati sabana yang dipenuhi bunga edelweiss. Kendati demikian, padang edelweiss baru akan kalian temui setelah melalui Pos III Gunung Sindoro. Keberadaan bunga edelweiss juga menjadi tanda bahwa kalian sudah dekat dengan puncak.

Selain panorama puncak yang indah, keberadaan bunga edelweiss ini pun menjadi alasan para pendaki yang datang. Tak sedikit pula, pengunjung yang mendirikan tenda ataupun menghabiskan waktu berfoto di padang edelweiss tersebut. Jika kalian ingin melihat pesona bunga abadi ini, disarankan kalian untuk datang di antara bulan Mei hingga Agustus.

5. Gunung Merbabu

Gunung Merbabu merupakan gunung api yang bertipe Strato (lihat Gunung Berapi). Gunung Merbabu berada di wilayah Semarang, Boyolali, Magelang, Jawa Tengah. Terletak di ketinggian 3.145 mdpl membuat gunung ini nampak berdiri kokoh sejajar dengan Gunung Merapi.

Gunung Merbabu memiliki lima jalur pendakian yaitu jalur Kopeng Thekelan, Wekas, Kopeng Cunthel, Swanting dan Selo. Jalur yang paling populer sendiri adalah jalur Selo, sehingga lebih ramai dibanding jalur lainnya. Salah satu keunggulan jalur ini adalah pemandangan sabana yang memanjakan mata, apalagi jika sedang musim mekar bunga edelweiss.

Gunung Merbabu dikenal melalui naskah-naskah masa pra-Islam sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pam(a)rihan. Di lerengnya pernah terdapat pertapaan terkenal dan pernah disinggahi oleh Bujangga Manik pada abad ke-15. Menurut etimologi, "merbabu" berasal dari gabungan kata "meru" (gunung) dan "abu" (abu). Nama ini baru muncul pada catatan-catatan Belanda.

Gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun 1570 pernah meletus, akan tetapi belum dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut. 

Gunung Merbabu memiliki empat kawasan hutan yaitu hutan dipterokarp bukit, hutan dipterokarp atas, hutan montane, dan hutan ericaceous atau hutan gunung. Pada tahun 2004, area seluas 57 hektar di Gunung Merbabu dinyatakan sebagai taman nasional berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 135/Menhut-II/2004 tanggal 4 Mei 2004.

Baca Juga :

LOKASI