5 TRADISI SYAWALAN DI PEKALONGAN YANG PERLU KAMU TAHU

Tradisi Balon Udara
Tradisi Balon Udara / https://www.djkn.kemenkeu.go.id/


Daftar Tradisi Lebaran di Pekalongan di kenal dengan nama Syawalan atau perayaan hari ke tujuh Setelah lebaran dengan beraneka ragamperayaan.

Setiap wilaya di Pekalongan Berbeda-beda dalam mengadakan acara Tradisi Swalayan. Tradisi ini dilaksanakan sebagai ucapan rasa syukur masyarakat setempat atas rejeki dan nikmat yang diberikan Allah SWT.

Tradisi-tradisi turun temurun ini dilaksanakan teguh oleeh masyarakat Pekalongan Raya.
1. Balon Udara

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan –  Cintapekalongan.com - Ringan dan Berbeda
Tradisi balon Udara yang diadakan setiap tahunnya ini selalu ditunggu-tunggu. Biasanya tradisi ini ditandai dengan adanya ledakan yang berasal dari Balon Udara.

Balon Udara akan diterbangkan mulai pukul 6 samapi 8 pagi ini dibuat beraneka ragam bentuk dan corak warna-warni balon Udara yang dilepas di langit. Ada yang terbuat dari plastik, ada pula yang terbuat dari kertas layangan berwarna yang disusun hingga menjadi pola tertentu.

2. Gunung Gebral Pekajagan

Gebral Syawalan, Warga Berebut Gunungan Gebral Setinggi 1,5 Meter – Radar  Pekalongan Online
Di hari yang bertabut kegembiraan bagi masyarakat Pekalongan diisi juga dengan Tradisi membuat gunungan jajan Gebral yang kemudian diarak keliling kampung.

Kebiasaan membuat gunungan Gebral telah menjadi tradisi tahunan bagi warga di sekitar Desa Pekajangan. Para warga ini Bergotong royong membuat jajan gebral ukuran raksasa dengan bahan baku 1kuintal singkong, 50 butir buah kelapa, 10kg gula pasir dan 5kg gula jawa.

Tradisi membuat gebral Pekajangan ini dimaknai sebagai ajang silahturahmi antarwarga kampung maupun sanak saudara yang jauh-jauh datang ke Pekajangan.

3. Getuk Lindri Ambokembang

Getuk Lindri Sepanjang 350 Meter Ludes Dalam 5 Menit
Mirip seperti Gunungan Gebral Pekajangan, di Desa Ambokembang kecamatan Kedungwuni juga ada Tradisi membuat Jajan Getuk Lindri dengan ukuran yang tak lazim. Getuk lindri tersebut dibuat dengan panjang 350 meter, tinggi lima meter, dan lebar 14 centimeter. Sungguh luar biasa. Acara dimulai dari pukul 7 hingga 9:30 pagi di Gang 9 Desa Ambokembang.

Kenapa harus jajan getuk lindri? Makanan ini (getuk lindri) memang termasuk salah satu makanan Tradisional yang ada di Kabupaten Pekalongan. Pembuatan getuk lindri itu memerlukan waktu selama dua hari. Ajang pameran getuk lindri yang mengular hingga ratusan meter ini tergolong kreatif dan unik, tak urung mampu mengundang perhatian dari warga lainnya yang bukan warga Ambokembang untuk berdatangan. Banyak warga dari desa di sekitar Ambokembang yang berkunjung ke Ambokembang sekaligus berbaur dengan warga setempat untuk menikmati lezatnya getuk lindri itu.

Untuk membuat getuk lindri superjumbo itu, semua biaya dan pembuatannya ditanggung serta dilakukan oleh masyarakat sendiri. Tak kurang dari satu setengah ton ketela pohon sebagai bahan utama untuk membuat getuk lindri itu. Lalu untuk kelapa memerlukan sebanyak 400 butir, dan bahan pemanis berupa gula merah Sebanyak 70kg.

4. Gunungan Megono Linggo Asri

Syawalan Gunungan Megono | ANTARA Foto
Ada Gunungan “Megono” berukuran raksasa dan direbut bareng-bareng untuk dimakan secara ramai- ramai. rahat dan Lezat banget pastinya. Acara Gunungan Megono ini di Pusatkan di Obyek Wisata Linggo Asri Kabupaten Pekalongan pada pagi hari.

Sebelum disantap secara masal, Gunungan Nasi Megono ini akan diarak keliling dengan penuh kemeriahan dan luapan kegembiraan. Dalam acara syawalan itu, biasanya kirap arak-arakan megono berukuran raksasa tersebut dilepas oleh bupati dari Balai Desa Linggoasri menuju kompleks objek wsiata Linggoasri. Acara yang mulai digelar sejak pagi hari itu, dimarakkan oleh para peserta pawai yang terdiri dari pasukan berseragam batik khas Pekalongan, pasukan seni bela diri tradisional pencak silat, kelompok rebana santri, kesenian khas kuda lumping, dan sebagainya.

5. Lopis Raksasa Krapyak

Badan Promosi Pariwisata Kota Pekalongan
Dan yang terakhir ada Tradisi yang sangat Khas Pekalongan yaitu Pemotongan Lopis Raksasa. Lopis merupakan Jajanan Tradisional berbentuk mirip Lontong dan terbuat dari bahan beras ketan, biasanya disuguhkan dengan cara ditaburi dengan parutan kelapa, rasanya sangat enak meski agak sedikit serat di tenggorokan namun khas sekali.

Acara Pemotongan Lopis Raksasa berada di Desa Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Dan yang asyiknya lagi ketika anda datang kemari, Anda bebas untuk menjajal semua makanan yang di sediakan setiap rumah di Krapyak ini karena mereka mengadakan Open House untuk semua tamu yang datang kenal atau tidak kenal bisa membaur bersama. Acara dimulai pukul 7 pagi hingga 10 menjelang siang.

 

 

Baca Juga :

LOKASI