ACARA MALAM KLIWONAN DI ALUN-ALUN BATANG

Masyarakat kota Batang memiliki tradisi mengadakan/merayakan malam kliwonan setiap 35 hari sekali. Yaitu bertepatan pada hari kamis wage dan malam jumat kliwon (menurut tanggalan jawa). Pada tahun sebelumnya, tepatnya tahun 2020 dan 2021 masyarakat batang tidak mengadakan malam kliwonan karena adanya pandemi virus covid-19 masih sangat tinggi, masyarakat pun melakukan lockdown serta alun-alun pun disterilkan dari kerumunan masyarakat. Pada tahun 2022 ini virus corona bisa dibilang hampir berubah status dari pandemi menjadi endemi.

Masyarakat pun senang karena bisa mengadakan malam kliwonan kembali, bisa melaksanakan tradisi turun-temurun lagi. Pada hari biasa alun-alun kota Batang tidak terlalu ramai. Hanya ada pedagang makanan saja, namun pada hari kamis wage, pada sore hari alun-alun kota Batang mulai ramai oleh pedagang yang sedang mulai membuka lapak jualan mereka untuk acara kliwonan pada malam harinya.

Para pedagang memiliki antusias yang tinggi dikarenakan sudah lama tidak melakukan malam kliwonan ini. Pada malam hari akan lebih banyak pengunjung yang datang, menurut info dari teman saya yang kebetulan berasal dari kota Batang, pengunjung yang datang tidak hanya dari kalangan manusia, namun ada juga pengunjung dari kalangan ‘makhluk halus’ yang menyerupai manusia/pelanggan biasa. Wahhh sudah kerasa sekali ya mistisnya.

Banyak sekali jenis penjual di alun-alun pada acara malam kliwonan, ada yang menjual kaca mata, buah-buahan, baju, street food korea, banyak juga permainan untuk anak kecil seperti trampolin, mainan memancing ikan, mandi bola, mainan pasir-pasiran. Pasar malam ini hanya diadakan pada hari kamis wage malam jumat kliwon saja, dari pukul 3 sore hingga pukul 10 malam.

Banyak warga setempat yang sangat antusias akan dilaksanakannya kembali tradisi ini, semoga tradisi turun-temurun ini selalu dilaksanakan, agar anak cucu kita bisa mengenal dan mengetahui akan tradisi leluhur.

Baca Juga :