AKHIRNYA MASJID AGUNG JAWA TENGAH DIBUKA KEMBALI NAMUN DENGAN PROKES YANG KETAT

Masjid bersejarah beda masa di kota Semarang yakni Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Masjid bersejarah beda masa di kota Semarang yakni Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). / (Suara.com/Adam Iyasa)


Masjid Agung Jawa Tengah telah dibuka kembali. Pembukaan ini diumumkan oleh Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Mzasjid terluas di Asia Tenggara in isebelumnya harus ditutup mulai 2 Juli sampa 15 Agustus Dikarenakan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali.

"Kini umat Islam dipersilakan melaksanakan shalat rawatib dan shalat Jumat di MAJT dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Mulai Senin ini, kami buka kembali untuk umum dengan menaati prokes," kata Ketua Pelaksana Pengelola MAJT Profesor Dr. K.H. Noor Achmad pada keterangan pers di Semarang, Senin (16/8).

Masjid terluas di Asia Tenggara ini menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Tengan (Jateng) dan memiliki reputasi tingkat internasional. MAJT sudah lama tidak membuka shalat rawatib dan shalat Jumat sehingga menimbulkan banyak kerinduan umat.

Meskipun sudah dibuka, ada prokes yang harus ditaati setiap jamaah seperti pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak, mencuci tangan sebelum memasuki area masjid, memakai masker rangkap atau masker jenus KN95, serta dianjurkan sudah berwudu dari rumah dengan membawa sajadah sendiri.

"Jika suhu badan di atas 37 derajat Celcius maka jamaah tidak diperkenankan masuk ke kawasan MAJT. Prinsipnya, kami selama ini menaati dan mendukung kebijakan pemerintah terkait PPKM sebagai upaya mencegah penularan COVID-19," katanya.

Untuk fasilitas Aula MAJT sudah dibuka kembali,.Dr. K.H. Noor Achmad  menjelaskan operasionalnya mengikuti peraturan PPKM, misalnya undangan resepsi jumlahnya dibatasi sesuai peraturan dan tanpa prasmanan.

Selama MAJT tidak digunakan untuk peribadatan umum, perawatan dan pemeliharaan kawasan seluas 10 hektare ini tetap berjalan normal. Bahkan secara rutin disemprot disinfektan untuk mencegah penularan covid-19.

PP MAJT juga segera melaksanakan program penanaman pohon kurma (kurmanisasi) sebanyak 155 bibit di sejumlah titik strategis di kawasan masjid. Direncanakan sebanyak 155 bibit akan ditanam di pintu masuk gerbang utama dan samping, kemudian area parkir dan pertamanan. Diharapkan akhir September 2021 seluruh penanaman sudah selesai.

Program kurmanisasi bertujuan untuk semakin mengokohkan eksistensi MAJT sebagai destinasi wisata religi yang kuat di Jawa Tengah.  Sebab program tersebut diyakini akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan.

Dalam rangka mempercepat program kurmanisasi, PP MAJT telah membentuk tim yang diketuai Istajib AS dan Sekretaris Isdiyanto Isman, serta para sesepuh dan pengurus masjid itu.

SEJARAH MASJID AGUNG JAWA TENGAH
Masjid Agung Jawa Tengah adalah masjid yang terletak di Semarang, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 hingga selesai secara keseluruhan pada tahun 2006. Masjid ini berdiri di atas lahan 10 hektare. 

Usut punya usut, masjid yang megah ini dibangun di atas tanah wakaf Ki Ageng Pandanaran II, Bupati Semarang pertama. Ketua Bagian Kepegawaian Masjid Agung Jawa Tengah, Benny mengatakan bahwa seusai Ki Ageng Pandanaran II menjadi Bupati Semarang, ia mewakafkan ratusan hektar tanahnya sebagai wakaf produktif pada masjid-masjid.

“Sayangnya, saat itu pengelolaan kepemilikan tanah belum rapi. Setiap tahun makin banyak yang punya suratnya (surat tanah), beberapa bagian dimiliki lebih dari satu orang,” kata Benny.

Sampai akhirnya tanah tersebut ditukar gulingkan oleh beberapa perusahaan besar multinasional kepada investor asing. Sontak masyarakat yang tahu tak tinggal diam. Pada tahun 1990 akhir hingga 2000 awal, mereka mendesak kepada pemerintah untuk mengembalikan lagi hak ratusan hektar tanah yang masih tersebar lokasinya dan juga pemiliknya.

Kemudian pembangunan masjid tersebut dimulai pada hari Jumat, 6 September 2002 yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang perdana yang dilakukan Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Said Agil Husen al-Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto. 

Pemasangan tiang pancang pertama tersebut juga dihadiri oleh tujuh duta besar dari negara-negara sahabat, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Mesir, Palestina, dan Abu Dhabi. Dengan demikian mata dan perhatian dunia internasional pun mendukung dibangunnya Masjid Agung Jawa Tengah tersebut.

Masjid Agung selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) merupakan masjid provinsi bagi provinsi Jawa Tengah.

 

Baca Juga :

LOKASI