ASAL KATA JEPARA DI MANA RADEN AJENG KARTINI DILAHIRKAN

Pantai Kartini Jepara
Pantai Kartini Jepara / Instagram.com @kemanaid


Berbicara Jepara tak bisa dilepaskan dengan Radeng Ajeng Kartini, tokoh perempuan Jawa yang memperjuangkan emansipasi dan kesejahteraan perempuan di masa kolonial. Kabupaten Jepara terletak di pantai utara (pantura) timur Jawa Tengah yang bagian barat dan utaranya dibatasi langsung oleh laut. Jepara adalah daerah paling ujung sebelah utara dari Provinsi Jawa Tengah. Salah satu wilayah dari Kabupaten Jepara adalah Kepulauan Karimun Jawa yakni gugusan pulau-pulau di Laut Jawa.

Asal-usul nama Jepara
Dikutip dari Jepara.go.id, nama Jepara berasal dari kata ujung para, ujung mara, dan jumpara. Artinya adalahlah tempat pemukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah. Diceritakan di masa lalu, ada sekelompok penduduk yang diyakini dari Yunnan Selatan yang tinggal di sebalah utara pulau Jawa. Kala ituJepara masih terpisah oleh Selat Juwan. Sementara itu menurut buku Sejarah Baru Dinasti Tang (618-906 M) mencatat seorang musafir Tionghoa bernama I-Tsing pernah mengunjungi negeri Holing atau Kaling atau Kalingga yang juga disebut Jawa atau Japa bahwa pada tahun 674 M.

Diyakini tempat yang dikunjungi I-Tsing berlokasi di Keling, kawasan timur Jepara sekarang ini yang dipimpin oleh seorang raja perempuan bernama Ratu Shima yang dikenal sangat tegas. Di buku Suma Oriental yang ditulis oleh penulis asal Portugis, Tome Pires, dijelaskan jika Jepara baru dikenal pada abad ke-15 atau sekitar 1470 masehi. Jepara dikenal sebagai kawasan bandar perdagangan kecil di bawah pemeritahan Kerajaan Demak yang dihuni sekitar 100 orang dan dipimpin Aryo Timur.

Saat Aryo Timur mangkat, ia digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus yang membangun Jepara menjadi kota Nnaga. Pati Unus gigih melawan penjajahan Portugis di Malaka yang menjadi jalur perdagangan nusantara. Saat wafat, Patih Unus digantikan oleh ipar Fatahillah yang bekuasa pada 1521-1536. Pada 1536, Sultan Trenggono penguasa Demak menyerahkan Jepara kepada anaknya Ratu Retno Kencono dan suaminya, Pangeran Hadirin. Saat Sultan Trenggono meninggal di Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546, terjadi perebutan tahta di Kerajaan Demak yang berakhir dengan tewasnya Pangeran Hadiri oleh Aryo Penangsang pada tahun 1549.

Pantai Kartini, Sandless beach - Foto Pantai Kartini , Jepara - Tripadvisor

Pantai Kartini adalah objek wisata pantai di Bulu, Jepara, Jawa Tengah dan merupakan salah satu ikon bagi Kota Jepara. Letaknya berada dekat dengan pusat kota yakni sekitar 2,5 km arah barat pendopo Kantor Bupati Jepara. 

Karena letaknya dekat dengan pendopo, banyak yang menyebut Pantai Kartini kerap dikunjungi Raden Ajeng Kartini dan keluarganya untuk tamasya. Dengan luas 3,5 hektar, Pantai Kartini juga menjadi pelabuhan tempat menyeberang ke Taman Nasianal Karimun Jawa dan Pulau Panjang. Dikutip dari disparbud.jepara.go.id, Pantai Kartini lebih dikenal masyarakat jepara dengan sebutan mandian.

Sebutan mandian berasal dari kata pemandian yang berarti tempat mandi. Mereka meyakini di Pantai Kartini terdapat sebuah tempat khusus untuk mandi yang dipercaya dapat menyembukan penyakit kulit. Letak tempat tersebut tepatnya berada di bagian pantai yang paling barat dan oleh masyarakat dikenal dengan sebutan poncol. Sampai sekarang lokasi ini masih tetap digunakan untuk mandi para penderita kulit gatal-gatal & rematik dengan harapan sakitnya segera sembuh.

Selain itu Pantai Kartini, tidak bisa lepas dari suatu acara tradisional yang disebut “Lomban”. Acara ini merupakan acara budaya masyarakat Jepara yang berlangsung selama 1 hari tepatnya pada tanggal 8 Syawal atau seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

 

 

Baca Juga :

LOKASI