CERITA DI BALIN MIE AYAM POCONG SURAKARTA

Mie Ayam Pocong
Mie Ayam Pocong / TribunSolo.com/Azhfar Muhammad


 

Mie Ayam Pocong Legendaris merupakan salah satu kuliner yang menjadi favorit pecinta mie ayam di Kota Solo.

Terlihat dari banyaknya pelanggan yang selalu memenuhi warung mie ayam yang berada di kawasan Jalan Joko Tingkir No.1, Pajang, Kec. Laweyan tersebut. Tak tanggung tanggung, setiap harinya skitar 300an mangkok bias habis terjual.

Setiap harinya bisa sekitar 300- 350 mangkok porsi ludes terjual perharinya,” kata Pemilik Mie ayam Pocong, Nardi Wiyanto Minggu (4/4/2021).

Nardi sendiri sudah 25 tahun berjualan mie ayam di kawasan tersebut. Nama besar Mie Ayam Pocong Tugu Lilin di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo ternyata mengandung cerita perjuangan di dalamnya.  Dirinya menceritakan perjalanan jualannya sebagai penjual mie ayamnya berawal dari gerobak kecil dan memiliki dua orang karyawan.

“Sekarang alhamdulillah ramai dari 2 karyawan (saya dan istri saya) sekarang saya memiliki 8 karyawan,” ujarnya.

Sang pemilik sempat diisukan memiliki pesugihan dan membuat usahanya sempat terpuruk. Namun, isu itu berhasil ditepis dan usahanya berlanjut dan tetap ramai sampai saat ini. Mie Ayam Tugu Lilin Pajang sempat diisukan menggunakan pesugihan ‘Pocong’. Tak heran, Mie Ayam Tugu Lilin Pajang sering disebut sebagai Mie Ayam Pocong sehingga terdengar menyeramkan.

Disamping itu, Nardi mengatakan memiliki cerita lain dibalik nama Mie Ayam Pocong.

Dulu saat masih banyak pemburu hantu, ternyata para pemburu pernah melihat pocong di pohon sekitar berjualan saya,” ungkapnya.

Meskipun demikian, dirinya mengaku tidak percaya sepenuhnya apa yang dikatakan oleh para pemburu hantu tersebut.

Awalnya mie ayam ini bernama Mie Ayam Tugu Lilin, karena letaknya di dekat area tugu lilin, namun setelah beberapa bulan saya iseng untuk mengganti nama menjadi Mie Ayam Pocong,” paparnya.

Ia  menyebut bahwa penyebutan mi ayam pocong tersebut tidak masalah baginya, karena malah menjadi rezeki dan mengundang banyak pengunjung. Nardi sampaikan pengunjung berbondong-bondong mengunjungi mie ayam pocong dari berbagai daerah.

“Pendatangnya dari mana-mana, warga lokal, luar kota, food vloger, artis pokonya dari mana-mana,” ujarnya.

“Yg udah udah berkunjung ke mie ayam pocong, Surya Saputra, Ria SW udah tiga kali didatangi artis,” katanya.

Disamping itu, ia  sampaikan pada tahun 2010 silan menjadi masa dimana Mie ayam pocong berjaya.

“Masa jaya jayanya paling ramai itu pas 2010, sehari habis 45-50 Kg berarti 450 porsi,” katanya.

Mi Ayam Pocong ini menyajikan rasa khas manis yang merupakan cita rasa mi ayam jawa. Dibanderol dengan harga Rp 10 ribu dan disajikan menu tambahan lauk pendamping. Seperti ceker, kepala, ampela ati, usus, tahu dan kerupuk yang bias diambil sendiri. Selain itu, disediakan pula potongan daun bawang dan acar yang terdiri dari potongan timun dan wortel.

Meski laris dan sukses dengan bisnis mi ayam tersebut, namun hingga saat ini Mi Ayam Pocong tidak membuka cabang di manapun.

Mie ayam pocong ini buka sejak pukul 13.00 - 21.00 WIB.
 

 

Baca Juga :

LOKASI