Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno baru saja meresmikan salah satu desa wisata di dataran tinggi Dieng, Desa Dieng Kulon masuk 50 besar desa wisata terbaik Indonesia. Desa Dieng Kulon yang dikenal sebagai negeri di atas awan tersebut terletak di Kecamatan Batur, Banjarnegara.
Sandiaga disambut dengan seni tari Lengger dan tari rampak yakso sebelum masuk ke rumah budaya di area komplek Candi Arjuna. Ia juga menyempatkan melihat potensi wisata Dieng seperti makanan khas Dieng mie ongklok dan homestay berbentuk candi.
Desa Wisata Dieng Kulon memang merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak diminati wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. Berada di dataran tinggi 2.093 mdpl, Dieng Kulon memiliki udara dingin dengan pemandangan alamnya yang indah. Karena keindahan alamnya ini juga Dieng dikenal dengan julukan Negeri Di Atas Awan atau Nirwana.
Daya tarik wisatanya antara lain Bukit Sikunir, juga Kawah Sikidang. Di kawasan ini juga terdapat Candi Arjuna serta Museum Kailasa dimana wisatawan dapat mengetahui sejarah terbentuknya Dieng.
Wisatawan yang datang juga dapat menikmati berbagai suguhan seni seperti Tari Topeng Lengger, Kuda Lumping, dan Rampak Yaksa. Dan yang paling menarik adalah Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal yang kemudian dikemas oleh Pokdarwis setempat menjadi agenda tahunan bertajuk "Dieng Culture Festival".
Dieng juga dikenal dengan berbagai produk ekonomi kreatifnya mulai dari kuliner seperti Mi Ongklok, Carica, Keripik Kentang, Keripik Jamur, serta minuman Purwaceng.
Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa, Alif Fauzi, mengatakan, Dieng Culture Festival merupakan agenda tahunan yang selalu menarik minat wisatawan dan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat. Pada 2018, sebelum pandemi COVID-19 melanda, ajang yang berlangsung selama tiga hari itu dapat menarik minat 180 ribu pengunjung.
Menparekraf Sandiaga Uno dalam kesempatan tersebut juga sempat berbincang dengan Mbah Wuljono, salah seorang pelaku seni Topeng Lengger di Desa Wisata Dieng Kulon. Mbah Wuljono yang telah mendapatkan undangan tampil dalam festival kebudayaan di Thailand untuk memamerkan hasil kreasinya mendapatkan kesulitan karena topeng dan pakaian tari yang dimilikinya sudah mulai lusuh dan juga ada yang rusak.
Menparekraf langsung gerak cepat dengan memberikan bantuan modal untuk membuat 20 topeng dan 4 pasang set kostum baru.
Baca Juga :