GALERI LOKANANTA: MENGENAL SEJARAH MUSIK DAN INDUSTRI REKAMAN INDONESIA

galeri lokananta
galeri lokananta / jawa pos


Galeri Lokananta, terletak di Jalan Ahmad Yani No. 379, Kerten, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, adalah sebuah destinasi wisata budaya yang kaya akan sejarah musik dan industri rekaman di Indonesia. 

Lokananta didirikan pada tanggal 29 Oktober 1956 oleh R. Maladi, Kepala Jawatan Radio Republik Indonesia pada saat itu. Nama "Lokananta" berasal dari kata Sansekerta yang berarti "Suara Dari Khayangan".

Sejak awal, Lokananta telah menjadi salah satu studio rekaman musik legendaris di Indonesia, bahkan dinobatkan sebagai "Titik Nol" musik Indonesia. Lokananta telah merekam dan mengorbitkan banyak legenda musik Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, dan lain-lain.

Revitalisasi dan Transformasi

Setelah mengalami penurunan popularitas, Lokananta menjalani program revitalisasi sejak November 2022. Revitalisasi ini mengubah Lokananta dari sebuah pabrik piringan hitam dan perusahaan rekaman menjadi sebuah destinasi wisata berbasis musik yang modern dan menarik.

Sekarang, Lokananta tidak hanya sebuah galeri musik, tetapi juga sebuah pusat kreativitas dan niaga yang berkontribusi pada pertumbuhan industri musik Indonesia.

Galeri Lokananta

Galeri Lokananta adalah bagian inti dari kompleks Lokananta yang menawarkan pengalaman belajar tentang sejarah musik dan rekaman di Indonesia.

Di sini, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi bersejarah, termasuk rekaman-rekaman yang diproduksi oleh Lokananta, mulai dari gending, keroncong, hingga genre musik lainnya.

Galeri ini juga menampilkan dokumentasi administratif terkait proses rekaman penyanyi legendaris dan orkes, serta benda-benda historis seperti gramofon His Master’s Voice yang digunakan untuk menguji piringan hitam shellac pada 1960-an.

Cara Mengunjungi

Untuk mengunjungi Galeri Lokananta, pengunjung harus melakukan reservasi terlebih dahulu melalui link yang tersedia di bio Instagram @lokanantabloc.

Reservasi hanya berlaku untuk hari yang sama dengan hari kunjungan dan dapat diakses mulai pukul 07.00 WIB. Setelah reservasi, pengunjung harus melakukan registrasi ulang di lokasi dengan menunjukkan email reservasi sebelum jam kunjungan dimulai.

Tiket masuk Galeri Lokananta dapat dibeli dengan harga Rp 25.000 hingga Rp 30.000, tergantung sumber, dan hanya menerima pembayaran non-tunai.

Jam Operasional dan Fasilitas

Galeri Lokananta buka dari pukul 10.00 WIB hingga 20.00 WIB pada hari Rabu hingga Senin, dan tutup pada hari Selasa. Terdapat tiga sesi kunjungan setiap harinya, yaitu pukul 10.00, 12.00, dan 14.00 WIB.

Selain galeri, kompleks Lokananta juga menawarkan berbagai fasilitas lain seperti area food and beverages (FnB), tempat nongkrong, ruang terbuka hijau, dan gerai-gerai lokal.

Koleksi dan Pengalaman

Galeri Lokananta menyimpan lebih dari 53 ribu keping piringan hitam, pita kaset, video VHS, dan piringan Compact Disc (CD). Koleksi ini termasuk rekaman-rekaman historis seperti pidato Presiden Soekarno dan lagu-lagu drumband Akademi Militer Nasional (AMN) "Canka Lokananta".

Pengunjung dapat mempelajari proses perekaman karya musik, melihat bagaimana musisi menciptakan karya mereka, dan mengapresiasi keragaman musik Indonesia.

Wajah Baru, Lokananta Jadi Pusat Industri Kreatif hingga Museum Musik  Indonesia - Bisnis Liputan6.com

liputan6/ galeri musik

1. Piringan Hitam Bersejarah

  • Jumlah Koleksi: Sekitar 53 ribu keping piringan hitam, pita kaset, video VHS, dan piringan Compact Disc (CD).
  • Koleksi Musik: Termasuk rekaman-rekaman musik nasional dari berbagai genre, seperti gendhing Jawa, keroncong, lagu-lagu daerah, dan musik jazz.
  • Master Rekaman: Lokananta menyimpan ribuan master rekaman yang perlu perawatan dan pelestarian, termasuk lagu "Indonesia Raya" versi tiga stanza, "Terang Bulan", dan "Rasa Sayange".

2. Peralatan Rekaman

  • Peralatan Sejarah: Galeri Lokananta juga mengoleksi aneka peralatan rekaman dari berbagai masa, seperti mesin quality control keluaran 1980, pattern generator keluaran tahun 1980, mesin pemotong pita keluaran tahun 1980, VHS Video Recorder keluaran tahun 1990, pemutar piringan hitam keluaran tahun 1970, dan power amplifier keluaran 1960.

3. Rekaman Pidato Penting

  • Pidato-Pidato Penting: Lokananta menyimpan master rekaman pidato-pidato penting Bung Karno, seperti pidato Bung Karno pada saat pembukaan Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.

4. Drumband Akademi Militer Nasional (AMN) "Canka Lokananta"

  • Lagu-Lagu Drumband: Koleksi piringan hitam bersejarah Drumband Akademi Militer Nasional (AMN) “Canka Lokananta” yang dibuat tahun 1964 kini diabadikan di Galeri dan Museum Lokananta.

5. Dokumentasi Administratif

  • Dokumentasi Administratif: Pengunjung dapat melihat dokumentasi administratif terkait proses rekaman penyanyi keroncong legendaris, Waldjinah, dan Orkes Bintang Surakarta.

Berwisata ke Galeri Lokananta Belajar Sejarah Musik dan Rekaman di  Indonesia – Pemerintah Kota Surakarta
https://surakarta.go.id/

Dengan demikian, Galeri Lokananta menawarkan pengalaman edukatif dan menarik bagi pengunjung yang ingin menyelami sejarah musik dan industri rekaman di Indonesia.

Selain itu, area pendukung seperti taman dan pendopo juga tersedia untuk pengunjung bersantai dan menikmati suasana yang hijau dan nyaman.

Galeri Lokananta adalah sebuah destinasi wisata yang unik dan edukatif, menawarkan pengalaman menyelami sejarah musik dan industri rekaman di Indonesia.

Dengan revitalisasi yang telah dilakukan, Lokananta kini menjadi pusat kreativitas dan niaga yang ramai dikunjungi, terutama oleh anak muda di Kota Solo.

Jika Anda ingin mengenal lebih dalam tentang warisan budaya musik Indonesia, Galeri Lokananta adalah tempat yang wajib untuk dikunjungi.

Baca Juga :

LOKASI