KOTA LAMA SEMARANG: BANGUNAN TUA HIDUP, LANJUT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KOTA LAMA SEMARANG
KOTA LAMA SEMARANG / Jateng Travel Guide


Kota Lama Semarang kini menjadi jujukan wisata favorit di Kota Semarang. Tak disangka, Kota Lama Semarang yang semula banyak ditemui bangunan tua yang mangkrak, kini menjadi destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan.

Bahkan, pada Lebaran 2022 lalu, kunjungan wisa tawan Kota Lama sempat menyalip kawasan Candi Borobudur

Data Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah mencatat, selama libur Lebaran Kota Lama Semarang, tingkat kunjungan tembus 162719 wisatawan. Angka itu di atas Candi Borobudur dengan 153.070 kunjungan wisata, dan Pantai Menganti dengan 115.775 kunjungan. Data dihimpun dari 23 April hingga 10 Mei 2022.

Kota Lama Semarang resmi ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 682/P/2020 tentang Kawasan Cagar Budaya Kota Semarang Lama.

Kawasa Jota Semarang Lama terdiri dari empat situs yang mewakili perjalanan sejarah Kota Semarang sejak abad ke-15 hingga awal abad ke-20. Empat situs ini adalah Kampung Kauman, Kampung Melayu, Kampung Pecinan, dan Kota Lama atau Oudestad yang menjadi wilayah tempat tinggal orang Eropa.

Semakin hari, kawasan Kota Lama Semarang pun kian menarik untuk dikunjungi Sejumlah gedung cagar budaya di kawasan tersebut kini mulai direstorasi dan dimanfaatkan sebagai tempat penunjang pariwisata antara lain hotel, resto, kafe, dan lain sebagainya.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, revitalisasi Kota Lama Semarang tidak berhenti pada perbaikan bangunan. Ita, sapaannya, terus mendorong pengembangan kawasan Kota Lama Semarang melalui pemberdayaan masyarakat.

Menurutnya, ada pekerjaan besar yang harus dilakukan untuk menghidupkan Kota Lama, yakni aktivitas masyarakat di sekitamya, baik aktivitas di masa lampau melalui pengenalan nilai sejarah dan di masa kini melalui pemberdayaan masyarakat. Kawasan Kota Lama harus bisa memberikan dampak ekonomi untuk masyarakat.

"Kalau hanya bangunan dan selesai, tetapi tidak ada living heritage, ya percuma. Yang penting adalah pemberdayaan masyarakat, kemudian sejarah tidak hilang, gedung terawat, dan tentunya memberi manfaat kepada masyarakat," jelas Ita.

Kota Lama menjadi penataan kawasan prioritas untuk heritage. Hal itu sudah dicanangkan oleh Injourney atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia. Injourney melakukan optimalisasi gedung-gedung BUMN

Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, Menteri BUMN Erick Tohir berkomitmen mengembangkan aset-aset milik BUMN di kawasan Kota Lama Semarang. Pasalnya, 80 persen gedung di Kota Lama dimiliki BUMN

"Dari laporan yang masuk, saya melihat bahwa di kota lama Sema- rang ini gedungnya 80 persen dimiliki oleh BUMN. Dari pada aset ini diam, justru kita harus kembangkan," ujar Erick

Penataan lingkungan

Penataan kawasan Kota Lama Semarang tidak hanya sekadar revita lisasi bangunan. Pemerintah Kota Semarang berupaya menata lingkungan Kota Lama, termasuk penataan jaringan kabel udara. Kini, kawasan wisata bersejarah di ibukota Jawa Tengah itu pun telah tampak lebih tertata tanpa kabel provider yang melintang di atas jalan.

Kepala Diskominfo Kota Semarang, Soenarto mengatakan, proyek ducting di Kota Semarang terus berproses dengan upaya bergerak bersama antara Pemerintah Kota Semarang bersama AP dan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel).

Sistem ducting di kawasan Kota Lama untuk mendukung estetika kota. Terlebih, Kota Lama merupakan destinasi wisata yang tingkat kunjungannya semakin meningkat. Dengan penataan kabel yang lebih baik akan semakin menarik untuk dikunjungi

Sistem ducting juga akan dikembangkan ke kawasan Semarang Lama, yakni Kampung Melayu dan Pecinan Pembangunan sistem ducting di dua kawasan tersebut dilakukan secara simultan sekaligus infrastrukumnya.

"Ini berproses. Skala prioritasnya di Little Netherland karena secara infrastruktur di sana sudah dibangun. Memang ada beberapa kali review mengingat ada yang berbelok dan lain-lain," ujarnya. (Eka Yullanti Fajlin)

 

Baca Juga :

LOKASI