Jika kamu mencari batik klasik dengan harga terjangkau, Kampung Batik Laweyan adalah tempat yang wajib dikunjungi. Terletak di Jl. Dr. Rajiman No. 521, Laweyan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa tengah, desa ini terkenal dengan sejarah panjangnya sebagai pusat pengusaha batik. Mengunjungi Laweyan terasa seperti melangkah kembali ke masa lalu, dengan gang-gang kecil yang dihiasi barisan bangunan tua yang sangat menarik untuk dijelajahi.
Kampung Batik Laweyan bukan hanya sekadar tempat belanja, tetapi juga merupakan kawasan cagar budaya yang berfungsi untuk menarik wisatawan, baik domestik maupun asing, untuk melihat kerajinan batik yang menakjubkan. Mayoritas warga di sini adalah perajin batik, dan mereka tidak hanya menawarkan berbagai bentuk batik, tetapi juga pengalaman belajar cara membuat batik secara langsung. Hal ini menjadikan kampung ini sebagai destinasi edukatif yang kaya akan nilai-nilai budaya.
Sejarah Kampung Batik Laweyan
Sejarah Kampung Batik Laweyan berawal dari istilah "lawe," yang merujuk pada kain hasil tenun. Di masa lalu, daerah ini banyak ditumbuhi tanaman kapas yang menjadi bahan dasar pembuatan kain. Industri batik tulis mulai berkembang pada abad ke-15 M, terutama pada masa pemerintahan Keraton Pajang. Pada tahun 1900-an, industri ini semakin pesat berkat penemuan teknik batik cap dan mulai dieksplorasi secara luas. Produksi batik Laweyan bahkan diekspor ke luar negeri oleh Tjokrosoemarto, eksportir batik pertama di Indonesia, yang menandai pentingnya kampung ini dalam sejarah batik nasional.
Daua Tarik Kampung Batik Laweyan
Daya tarik utama Kampung Batik Laweyan adalah pengalaman belajar membatik yang ditawarkan kepada pengunjung. Kini, siapa pun dapat mempelajari seni pembuatan batik yang dulunya merupakan 'rahasia' eksklusif para pengrajin batik. Dengan paket kursus yang ditawarkan, pengunjung dapat langsung mencoba membatik dan membawa pulang hasil karya mereka sebagai kenang-kenangan.
Selain aktivitas membatik, pengunjung juga dapat menemukan showroom batik yang menjual produk dengan harga bersahabat. Di sepanjang Jalan Sidoluhur dan gang-gang, berbagai hasil produksi kerajinan batik dapat ditemukan, menawarkan pilihan produk yang beragam, mulai dari batik tulis hingga batik cap. Para wisatawan juga dapat menikmati kuliner khas Laweyan, dengan berbagai pilihan kue, minuman, dan masakan tradisional yang lezat.
Desain bangunan kuno dan hiasan-hiasan artistik yang menghiasi setiap sudut kampung membuat Laweyan sangat Instagramable. Banyak spot foto menarik dapat ditemukan di sini, menjadikannya destinasi ideal bagi para pengunjung yang suka berfoto dan berbagi momen di media sosial.
Bagi yang ingin berkunjung, tidak perlu merogoh kocek sepeser pun untuk memasuki Kampung Batik Laweyan; hanya biaya parkir yang perlu dibayar. Namun, untuk menikmati pengalaman membatik, tiket berbayar mulai dari Rp 30.000.
Dengan keindahan arsitektur, sejarah yang kaya, dan suasana yang asri, Kampung Batik Laweyan adalah destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan saat berada di Solo. Di sini, pengunjung tidak hanya bisa berbelanja, tetapi juga merasakan langsung kekayaan budaya dan tradisi batik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca Juga :