KEUNIKAN SOTO BANGKONG SEMARANG: RASA AUTENTIK YANG MENGGODA SELERA

Beberapa Menu di Soto Bangkong
Beberapa Menu di Soto Bangkong / google


Soto Bangkong, yang terletak di Jalan Brigjen Katamso (dulu dikenal sebagai Jalan Bangkong), telah menjadi ikon kuliner Semarang selama hampir enam dekade. Warung ini tepatnya terletak di Ruko Bangkong Plaza, Jl. Brigjen Katamso No.1, Peterongan, Kec. Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah. Nama “Bangkong” diambil dari lokasi warung soto ini, yang terkenal dengan banyaknya kodok di perempatan jalan tersebut. Namun, jangan salah sangka, Soto Bangkong bukanlah soto katak. Pengelola Soto Bangkong, Joko Bennyanto, menjelaskan bahwa soto ini bernama soto bangkong sebab dulunya perempatan tempat warung tersebut dikenal sebagai perempatan bangkong karena banyak kodok. Kemudian pelanggan yang datang saat itu menyebut soto ini Soto Bangkong.

Sejarah Warung Soto Bangkong

Warung ini didirikan oleh almarhum Soleh Soekarno, ayah Benny, yang merantau dari Sukoharjo, Solo ke Semarang pada tahun 1946. Dengan tekad dan kerja keras, Soleh mulai berjualan soto keliling menggunakan angkringan. Lima tahun kemudian, ia mendapatkan tempat untuk berjualan di sebelah kantor Pos Semarang, di perempatan bangkong. Sejak saat itu, Soto Bangkong mulai dikenal dan berkembang menjadi rumah makan yang populer.

Keunikan Soto Bangkong

Kuah Soto Bangkong yang khas berwarna cokelat, terbuat dari daging ayam kampung yang disajikan bersama bihun dan sayuran segar seperti tomat dan tauge. Untuk menambah kelezatannya, tersedia berbagai lauk tambahan di meja, termasuk ayam goreng, sate, dan kerupuk. Keberagaman lauk ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan.

Selain itu, salah satu kunci kesuksesan Soto Bangkong adalah keautentikan rasanya. Benny menjelaskan bahwa mereka memproduksi kecap sendiri utnuk soto bangkong sehingga tidak mudah ditiru orang lain. Kecap yang digunakan ini juga tidak terlalu kental sehingga memberikan cita rasa yang unik pada soto. Selain itu, penggunaan daging ayam kampung berpengaruh besar pada kuah soto dan menjadikannya lebih gurih serta kaya rasa. Jadi, tak heran jika setiap hari, Soto Bangkong dapat menghabiskan hingga 40 ekor ayam kampung untuk memenuhi permintaan 200-300 porsi soto.

Terdapat pula bahan-bahan lain yang digunakan dalam soto ini termasuk irisan tomat, bihun, tauge, bawang merah, dan bawang putih. Penggunaan bawang putih ini disebut menjadi salah satu kunci sebagai penyedap alami, yang memberikan rasa mendalam pada kuah soto. Soto Bangkong kemudian disajikan dalam mangkuk tinggi dengan porsi yang pas dan membuatnya sempurna untuk dinikmati.

Selain soto, Soto Bangkong menawarkan aneka sate yang menjadi ciri khasnya. Pelanggan dapat menikmati sate ati, kerang, telur puyuh, serta sate tempe dan tahu. Kombinasi ini tentu membuat pengalaman menyantap Soto Bangkong semakin nikmat.

Tak hanya rasanya yang enak, ada cerita mengesankan di balik suksesnya Soto Bangkong ini. Soleh Soekarno, pendiri Soto Bangkong, dikenal dermawan dalam berbagi ilmu. Setiap karyawan yang bekerja dengannya diberi modal untuk membuka usaha sendiri, tetapi dengan satu syarat yaitu tidak boleh menggunakan nama Soto Bangkong. Hal ini ia lakukan karena ia percaya bahwa rezeki tidak akan pernah tertukar. 

Saat ini, Soto Bangkong menjadi salah satu destinasi kuliner yang tak boleh dilewatkan di Semarang. Hal ini karena Soto Bangkong menawarkan cita rasa yang unik dan nikmat yang akan membuatmu ketagihan. Jika kamu ingin mengunjungi warung ini, kamu tak perlu khawatir karena warung ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 sampai 22.00 WIB. Jadi, pastikan kamu mengunjungi warung ini saat berada di Semarang.

Baca Juga :

LOKASI