KLEPON, MAKANAN TRADISIONAL YANG MEMILIKI BANYAK SEJARAH

Klepon
Klepon / cookpad.com


Semarang - Klepon merupakan salah satu makanan tradisional yang masih digemari hingga sekarang. 

Bentuknya seperti bola-bola kecil berwarna hijau dengan isian gula merah atau gula jawa dan disajikan dengan parutan kelapa.

Memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang manis, klepon biasanya dimakan sebagai cemilan pada pagi dan sore hari.

Selain tampilan yang unik, ternyata kue pasar satu ini juga menyimpan sejarah dan filosofi yang menarik.

Sejarah Klepon

Kue ini diperkenalkan pertama kali di Negeri Kincir Angin atau Negara Belanda oleh seorang imigran Indonesia yang berasal dari Pasuruan, Jawa Timur.

Saat itu, klepon tersedia di toko dan restoran Indonesia-Belanda dan Etnis Tionghoa.

Asal namanya sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti " indung telur hewan ". Kemungkinan penamaan ini merujuk pada bentuknya yang bulat dan kecil-kecil.

Orang-orang Jawa biasa menyajikan klepon bersama kue tradisional lainnya seperti getuk dan cenil.

Selain sebagai sarapan, jajanan manis ini juga sering dijadikan sebagai hidangan dalam suatu acara atauupun pertemuan kampung.

Sementara di beberapa provinsi di Indonesia, seperti Sulawesi dan Kalimantan, klepon dikenal dengan sebutan onde-onde.

Namun penyebutan onde-onde sering membuat bingung, karena oleh orang Jawa sendiri onde-onde mengacu pada kue tradisional yang dibuat dari tepung beras dan berisi adonan kacang hijau.

Filosofi Klepon

Selain menggugah selera, klepon mengandung nilai-nilai kebaikan yang dapat dipelajari oleh semua orang.

Klepon merupakan lambang kesederhanaan.

Ini dapat dilihat dari bahan-bahannya yang simpel dan mudah didapatkan, yaitu tepung ketan, garam, pandan, gula merah, air, air kapur dan kelapa.

Kesederhanaan kue tradisional ini juga terlihat dari cara membuatnya yang sangat mudah dan bisa dilakukan siapa saja.

Sifat sederhana, bersahaja atau tidak berlebihan merupakan perilaku terpuji yang wajib dimiliki manusia dalam kehidupannya.

Selain itu bentuk bulat, warna hijau, dan rasa yang manis ternyata memiliki makna masing-masing.

1. Bentuk Bulat

Umumnya klepon berbentuk bulat tidak sempurna. Bentuk bulat ini melambangkan bahwa hidup seperti bulatan yang tidak diketahui mana ujung dang pangkalnya.

Manusia tidak pernah tahu kapan dilahirkan dan kapan meninggal dunia.

Bulatan tidak sempurna dan tidak rata menjadi simbol bahwa kehidupan manusia tidajk ada yang sempurna dan tidak ada yang pasti.

2. Warna Hijau

Warna hijau berasal dari bahan pewarna alami seperti daun suji, atau daun pandan.

Warna ini melambangkan kehidupan di mana seseorang harus menjaga hatinya agar tetap hidup.

Dengan hati yang hidup, dia akan selalu berusaha berbuat kebaikan dan menjauhi kejahatan.

3. Rasa Manis

Ketika dimakan, klepon terasa manis. Rasa manis ini berasal dari isinya yang berupa gula aren atau gula jawa.

Hal ini melambangkan pentingnya manusia memiliki kebaikan hati. Walaupun tidak terlihat dari luar, kebaikan hati dapat dirasakan.

4. Baluran Parutan Kelapa

Klepon dibalur dengan parutan kelapa yang melambangkan tahap kehidupan manusia. kelapa dilapisi sabut dan batok yang keras.

Setelah kedua lapisan ini dikupas, masih ada lapisan lain berupa kulit ari yang berwarna kecokelatan dan kehitaman.

Di balik kulit ari terdapat daging buah kelapa, yang kemudian diparut dan dihaluskan untuk membaluri klepon.

Seperti halnya dalam hidup, kita harus melewati beberapa tahap untuk mencapai sebuah kebahagiaan.

5. Pembuatan Klepon 

Tahapan dalam membuat makanan ini juga menyimpan sebuah makna. Meski sederhana dan bahannya mudah didapatkan, namun membuatnya tidak boleh sembarangan.

Untuk membuat klepon yang lezat dibutuhkan kemampuan untuk mencampur bahan-bahan dengan takaran yang sesuai.

Proses pembuatan klepon melambangkan pentingnya ketepatan, ketelitian, dankesabaran dalam melakukan berbagai pekerjaan.

Cara Membuat Klepon Pelangi

Bahan-bahan

13 sdm tepung beras ketan

2 sdm tepung beras

2 sdm tepung terigu

air hangat secukupnya

pewarna makanan merah, kuning, hijau secukupnya.

Isian

1 batok gula merah

1 sdm mentega

Taburan

1/4 buah kelapa parut setengah tua

garam secukupnya

Cara Membuat

1. Kukus parutan kelapa yang telah dicampur garam, sisihkan.

2. Campur tepung beras ketan, tepung beras dan tepung terigu, tambahkan air hangat, aduk dan uleni.

3. Bagi adonan menjadi tiga bagian, dan masing-masing beri pewarna makanan merah, kuning dan hijau. Uleni hingga kalis dan warna tercampur rata.

4. Bentuk menjadi bola-bola kecil, pipihkan dan isis dengan gula merah yang sudah dihaluskan atau dipotong kecil-kecil. bentuk menjadi bulat kembali.

5. Rebus adonan bulat dengan air mendidih hingga mengapung dan matang.

6. Angkat dan tiriskan, dan baluri dengan parutan kelapa yang sudah dikukus.

7. Klepon pelangi siap dihidangkan.

Baca Juga :

LOKASI

-