Semarang - Kue Ku, atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Tegal sebagai " kukuran " merupakan salah satu kue tradisonal yang masi sering dimakan hingga sekarang. Keberadaan kue ini pun masih banyak di pasar-pasar tradisonal, toko kue basah, dan dibuat sendiri.
Pada daranya, kukuran merupakan makanan hasil akulturasi antara budaya Jawa dan Tionghoa. Kukuran dibuat dari perpaduan antara tepung beras dan tepung ketan yang di dalamnya diberi isian kacang hijau yang telah dihaluskan.
Kue kukuran berwarna merah, serta memiliki tekstur yang kenyal, manis, dan sedikit gurih karena diberi santan dalam adonannya. Kue ini disajikan dengan diberi alas daun pisang.
Istilah " kukuran " merupakan pelafalan dari kata " ku " yang dakam bahasa Hokkian berarti " kura-kura ". Sesuai dengan namanya, bentuk kue ini memeng mirip tempurung kura-kura.
Dalam budaya Tionghoa, kukuran atau kue ku dipercaya sebagai simbol panjang umur dan keabadian. Hal tersebut didasarkan pada hewan kura-kura yang dikenal oleh masyarakat Tionghoa memiliki umur panjang dan usia hidupnya mencapai ratusan tahun.
Adapun warna merah dari kukuran atau kue ku menurut masyarakat Tionghoa melambangkan keberanian, kegembiraan, serta tanah yang bermakna membumi dalam menjalankan kehidupan.
Kue ini dibuat oleh masyarakat Tionghoa sebagai hidangan dalam menyambut acara-acara khusus seperti Tahun Baru Imlek. Sedangkan oleh masyarakat Jawa kue ini dibuat untuk jamuan dalam acara-acara hajatan seperti pernikahan atau khitanan.
Selain itu, bentuk motif permukaan kukuran yang biasa dibuat oleh masyarakat Jawa lebih halus, tidak seperti yang ditemukan dalam hidangan Imlek dengan motif kura-kura yang lebih menonjol.
Resep Membuat Kue Ku
Bahan-Bahan :
250 gr kacang hijau kupas
250 ml santan kara campur air ( 200 ml santan + 50 ml air )
150 gr gula pasir
2 lembar daun pandan
sejumput garam
sedikit vanila bubuk
Bahan Kulit :
400 gr tepung ketan putih
200 gr kentang
800-100 gr gula halus
300 ml santan hangat
1 sdm minyak sayur
pasta pandan
sejumput garam
Cara Membuat :
1. Rendam kacang hijau kurang lebih 2 jam. Lalu kukus selama 30 menit. Haluskan dengan cara di blender.
2. Campurkan semua bahan lalu masak sambil diaduk tersus sampai kacang hijau bisa dipulung. Sisihkan.
3. Uleni semua bahan sampai kalis sambil dituang santan hangat sedikit demi sedikit agar tidak lembek. Uleni sampai bahan kulit bisa dipulung. Stop menuang santan jika sudah bisa dipulung.
4. Cetak adonan dengan cetakan, lalu tata di atas daun pisang.
5. Panaskan air kukusan, kukus selama 15 menit dengan api sedang. Setiap 2 menit sekali buka tutup kukusan agar bentuknya tidak melebar.
6. Setelah matang olesi dengan minyak.
Baca Juga :