LATOPIA, OLEH-OLEH KHAS TEGAL YANG MAKIN TERLUPAKAN

Latopia
Latopia / jateng solopos


Jika Yogyakarta terkenal dengan bakpianya, Kota Tegal juga memiliki latopia sebagai salah satu oleh-oleh favorit wisatawan. Latopia, kue khas yang sering dijumpai di kawasan Pecinan Kota Tegal, sekilas tampak mirip dengan bakpia. Namun, latopia memiliki beberapa perbedaan mencolok baik dari segi ukuran maupun tekstur yang membuatnya unik dan menarik bagi pecinta kuliner.

Perbedaan Antara Latopia dan Bakpia

Dilihat dari ukurannya, latopia lebih besar dibandingkan bakpia. Saat digigit, perbedaannya semakin terasa. Bakpia dikenal dengan teksturnya yang basah dan empuk, sementara latopia memiliki kulit luar yang lebih tebal, berwarna putih, dan lebih kering. Hal ini memberikan sensasi renyah dan crunchy ketika pertama kali digigit.

Latopia dibawa oleh para perantau dan pedagang keturunan Tiongkok ke Tegal dan awalnya hanya dijual di pasar serta toko-toko kecil di kawasan Pecinan. Nama latopia sendiri berasal dari Bahasa Cina yang terdiri dari dua kata: lak yang berarti enam, dan topia yang berarti lapisan pembungkus. Secara harfiah, latopia berarti kue yang dibungkus dengan lapisan-lapisan untuk menutupi isiannya.

Latopia, Jajanan Khas Tegal Mirip Bakpia yang Berisi Kacang Hijau

Latopia / Tribuntravel.com

Proses Pembuatan dan Cita Rasa Khas

Pembuatan latopia memiliki kesamaan dengan bakpia Jogja, menggunakan bahan-bahan sederhana seperti tepung terigu, minyak goreng, dan vanili. Untuk isian, biasanya menggunakan kacang hijau, buah kering, atau varian lainnya seperti olahan bawang yang memberikan cita rasa berbeda.ntravel.com

Proses pembuatan latopia masih dilakukan secara manual, tanpa teknologi canggih, sehingga menjaga keaslian cita rasa tradisional. Wisatawan yang penasaran dapat langsung melihat proses pembuatan kue ini di sentra produksi yang berlokasi di Jalan Paweden, Kelurahan Mintaragen, Kota Tegal. Latopia dijual dengan harga Rp 1.800 per biji dan tanpa bahan pengawet, sehingga hanya mampu bertahan selama 7 hari.

Kue Latopia Bakpia khas Tegal | Lazada Indonesia

Latopia Aneka Rasa / Lazada

Penurunan Penjualan di Tengah Persaingan

Meskipun memiliki rasa yang lezat dan renyah, terutama saat disantap hangat, penjualan latopia mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut salah satu produsen latopia di Tegal, pada tahun 2014 ia mampu menjual hingga 5.000 buah latopia per hari, dengan omzet mingguan mencapai Rp 3 juta. Namun, angka tersebut terus menurun hingga hanya 3.000 buah per hari pada 2018. Kini, penjualan semakin berkurang dan sulit mencapai omzet yang memadai.

Fenomena ini menjadi tantangan bagi produsen latopia di tengah persaingan kuliner yang semakin ketat. Latopia, meskipun menawarkan cita rasa yang khas, harus bersaing dengan berbagai produk oleh-oleh lainnya yang terus berkembang di pasaran.

 

Baca Juga :

LOKASI