Kudus, sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang terkenal dengan budaya Islami dan tradisi masyarakatnya, juga memiliki kekayaan kuliner yang memikat. Salah satu makanan khas yang wajib dicicipi saat berkunjung ke Kudus adalah Lentong Tanjung, sebuah hidangan sederhana namun penuh cita rasa. Di balik kelezatannya, Lentong Tanjung juga menyimpan sejarah unik yang telah diwariskan turun-temurun.
Lentong Tanjung adalah hidangan yang terbuat dari lontong, disajikan dengan sayur lodeh berkuah santan yang kental, gurih, dan kaya rempah. Sayur lodeh ini biasanya berisi potongan kacang panjang, nangka muda (gori), tahu, dan tempe. Hidangan ini dilengkapi dengan lauk tambahan seperti telur pindang atau ayam kampung.
Keunikan Lentong Tanjung terletak pada perpaduan lontong yang lembut dengan kuah lodeh yang gurih, menciptakan rasa autentik yang sulit ditemukan di tempat lain. Lentong ini kerap dinikmati sebagai sarapan atau makan siang oleh masyarakat Kudus.
Nama "Lentong Tanjung" diambil dari tempat asalnya, yakni Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus. Menurut cerita masyarakat setempat, Lentong Tanjung sudah ada sejak awal abad ke-20. Awalnya, makanan ini dijual oleh para pedagang kecil di sekitar Masjid Menara Kudus untuk memenuhi kebutuhan para jamaah yang selesai beribadah.
Hidangan ini berkembang menjadi kuliner khas masyarakat Kudus karena bahan-bahannya yang sederhana namun mengenyangkan. Lentong Tanjung juga mencerminkan kearifan lokal masyarakat Kudus yang memanfaatkan bahan pangan tradisional seperti lontong dan sayur lodeh, yang cocok dengan selera lidah Jawa.
Lentong Tanjung awalnya dijajakan menggunakan pikulan oleh para pedagang keliling, namun kini sudah banyak dijual di warung-warung tradisional. Meski demikian, beberapa penjual Lentong Tanjung di Desa Tanjungkarang tetap mempertahankan cara penyajian tradisional untuk menjaga keasliannya.
Saat ini, Lentong Tanjung menjadi salah satu kuliner legendaris yang terus dilestarikan. Pemerintah Kabupaten Kudus mendukung pelestarian makanan tradisional ini dengan menggelar festival kuliner daerah dan promosi wisata kuliner. Beberapa warung legendaris di Kudus, seperti yang ada di sekitar Alun-Alun Simpang Tujuh, masih menjadi destinasi favorit wisatawan untuk menikmati Lentong Tanjung.
Hidangan ini tidak hanya menjadi simbol kuliner Kudus, tetapi juga bukti bagaimana tradisi lokal dapat bertahan di tengah arus modernisasi. Lentong Tanjung adalah rasa Kudus yang menyimpan kenangan, kehangatan, dan kebersamaan.
Bagi Anda yang berkunjung ke Kudus, jangan lupa untuk mencicipi Lentong Tanjung. Makanan khas ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman menikmati sebuah tradisi yang telah melewati perjalanan waktu. Lentong Tanjung, sederhana namun begitu bermakna.
Tertarik mencoba Lentong Tanjung? Kunjungi Kudus dan temukan rasa autentik yang tak terlupakan!
Baca Juga :