MASJID RAYA BAITURRAHMAN SIMPANGLIMA : BERDESIGN TERBUKA RAMAH JEMAAH

Tampak Depan Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Jawa Tengah
Tampak Depan Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Jawa Tengah / Jateng Travel Guide


Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Jawa Tengah yang berlokasi di pusat Kota Semarang menjadi tempat ibadah strategis yang disambangi para pelancong dari berbagai daerah. Lokasi masjid persis di sebelah barat Taman Pancasila, Simpanglima, Kota Semarang. Masjid dikelilingi oleh beberapa pusat perbelanjaan dan kantor pemerintahan.

Tak heran, masjid tersebut acapkali menjadi tempat ibadah sekaligus melepas lelah para pengunjung Terlebih, bangunan masjid kini sudah kian ciamik dengan desain minimalis dan elegan. Berbeda dengan bangunan sebelumnya yang terdapat pagar berupa gapura besar di bagian depan.

Saat ini bagian tersebut telah hilang sehingga terasa lebih lapang, berganti Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan adanya taman dipadu air mancur.

"Iya masjid sekarang dilengkapi ruang terbuka hijau, parkir yang dulu di bagian depan sekarang ditempatkan di basement. Adapula tambahan lift untuk penyandang disabilitas, orangtua, dan ibu hamil," terang Kepala Bagian Tata Usaha Yayasan Pusat Kajian dan Pengemban- gan Islam (YPKP) Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah, Al Ahyani AR.

Menurutnya, kehadiran Masjid Raya Baiturrahman dengan fasilitas yang lebih memadai membuat jemaah semakin betah dan nyaman. 

"Secara penampilan masjid lebih menarik, tentu kami akan membuat kegiatan keagamaan yang lebih baik lagi untuk semakin menyemarakan masjid," ujarnya.

Sejarah Masjid
Ketua Bidang Ketakmiran Masjid Raya Baiturrahman, Jawa Tengah, Multazam Ahmad, mengatakan, Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah di Kota Semarang dibangun mulai 10 Agustus 1968. Pembangunan selesai pada tahun 1974. Masjid kemudian diresmikan oleh Presiden Indonesia kala itu, Soeharto.

"Peresmian dilakukan secara langsung oleh Presiden Soeharto pada 15 Desember 1974," imbuhnya.

Multazam menyebut, Pembangunan Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah diinisiasi oleh Yayasan Masjid Candi Baru di Jalan Merapi, Gajahmungkur, Kota Semarang. Yayasan tersebut meminta kepada Gubernur Jawa Tengah Moch- tar agar membangun masjid raya di sekitar Simpang Lima. Permintaan itu lalu dipenuhi dengan membangun masjid raya dengan memakan waktu tujuh tahun.

Pihak yayasan menginginkan pembangunan masjid di pusat kota lantaran sebagai ikon sekaligus sebagai pelengkap tata kota zaman dahulu, yakni tiap ada alun-alun pasti ada masjid. "Penuturan sejarah ini dari Kiai Daroji (Ketua MUI Jateng)," bebernya. Masjid Raya Baiturrahman sudah mengalami renovasi sebanyak tiga kali

Bangunan masjid sudah masuk sebagai cagar budaya sehingga proses perbaikan dilakukan tanpa menghilan- gkan bangunan aslinya. Renovasi terakhir selesai dilakukan tahun 2022, yang digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Konstruksi bangunan utama seperti lubang dan ruang utama salat tidak dibongkar.

Penambahan hanya dilakukan di bagian fasilitas pen- dukung, di antaranya ruang terbuka hijau yang terdapat tanaman dan air mancur. Ditambah bangunan sekarang lebih ramah disabilitas dan para orang lanjut usia dengan menambah fasilitas lift.

Perbedaan paling mencolok bangunan sekarang dibandingkan bangunan sebelumnya, yakni di bagian depan yang terkesan masjid kian ramah pengunjung

"Kami harap jemaah lebih betah, begitupun semakin mendukung aktivitas para jemaah yang berada di seki tar masjid karena di sekitar sini terdapat pula sekolah TK, SD, dan Kantor MUI Jateng," katanya.

Tempat Transit Favorit
Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya sekadar tempat beribadah. Tampilan masjid yang kian ramah dan estetik membuat masjid tersebut sebagai tujuan transit pengunjung.

"Iya di sini menjadi tempat transit favorit karena lokasi strategis dibandingkan dengan masjid lainnya. Di sini ramai, terutama saat subuh, dari beragam daerah datang untuk sekadar istirahat seperti dari Surabaya, Kalimantan, dan daerah lainnya," ucapnya. 

Agenda Keagamaan
Selain melakukan kegiatan keagamaan seperti masjid pada umumnya, Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah memiliki sederet kegiatan keagamaan pembeda, yakni konsultasi pra-nikah, Mualaf Center, dan dakwah Milenial. Konsultasi pra-nikah diberikan kepada para pasangan yang hendak melakukan pemikahan. Mereka mendapatkan sejumlah pengetahuan keagamaan yang menjadi bekal dalam mengarungi bahtera rumah tangga

Sedangkan Mualaf Center sudah diakses olah ratusanmualaf. Tidak hanya wila lokal, para mualaf dari berbagai negara telah masuk slam di Masjid Raya Baiturrahman.

"Saya pribadi sudah tujuh kali mengislamkan orang bule, dari berbagai negara seperti Kanada, Perancis, Jerman, Korea dan lainnya," jelasnya.

Selanjutnya, kegiatan dakwah milenial dilakukan dengan berkolaborasi dengan dua masjid lainnya yakni dari Masjid Agung Semarang Kauman, dan Masjid Agung Jawa Tengah. Kegiatan dakwah Milenial dilakukan setiap hari Minggu bersamaan dengan car free day dengan membuka layanan konsultasi di depan masjid tersebut. Kegiatan itu menjadi model untuk menggaet anak muda supaya lebihdekat dengan masjid. Sebab, terkadang mendatangkan anak muda secara langsung ke masjid cukup susah.

"Namun, tidak hanya milenial, para orang tua juga bisaikut konsultasi bebernya.

Baca Juga :

LOKASI