MENARA WATERLEIDENG SAKSI SEJARAH KEMERDEKAAN INDONESIA

Menara Waterleideng Tegal
Menara Waterleideng Tegal / (AyoSemarang.com/ Lilisnawati)


Kota di Indonesia tidak bisa lepas dari sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda. banyak bangunan dan peninggalan Belanda yang sampai Sekarang masih berdiri kokok di Indonesia. Salah satu bangunan itu adalah Waterleideng Tegal yang berada di wilayah Tegal, Slawi dan Brebes yang menarik perhatian masyarakat sekitar. 

Dilihat dari buku Profil Bangunan Cagar Budaya Kota Tegal Waterleideng Tegal  atau menara air PDAM berdiri sejak tahun 1931. Bangunan yang tingginya mencapai 30m dan luas bangunan 95 meter ini berdiri tegak di lahan seluas 4.058 meter menyerupai menara Pisa dan tepat diatas menara itu ada tertulis "Anno 1931". 

Karena tingginya pun, dahulu menara ini digunakan sebagai tempat pengibaran bendera merah Putih pada tahun 1945. Tempat ini pula menjadi saksi pergerakan para pejuang kemerdekaan di Tegal. Dengan mengibarkan bendera di menara ini untuk membuktikan kepada masyarakan bahwa Indonesia telah merdeka.

Menara Waterleideng Tegal berada di jantung kota Tegal tepatnya di Jl. Pancasila berada satu kawasan dengan Gedung Semarang Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS) atau Gedung Birao Tegal.

Dahulu tempat bangunan ini berfungsi sebagai menara air bersih tetap dengan nama Suwindo yang artinya pipa air pada masa pendudukan Jepang tahun 1942 sampai dengan 1945 . Setelah kemerdekaan, bangunan ini menjadi bagian dari perusahaan Saluran Air Minum (SAM) hingga tahun 1975 berganti menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pada era 1960-an sirine Water Toren Tegal dijadikan sebagai tetenger atau tanda berbuka puasa dan tanda imsak pada Ramadan, masyarakat pun mengenalinya sebagai lenger waterleideng.

 

 

Baca Juga :

LOKASI