Angin segar “New Normal” sudah berhembus mulai akhir Mei 2020, terpaannya menyegarkan banyak pihak, terutama para travellers yang sudah hampir tiga bulan ‘berpuasa’. Dari sekian banyak tempat wisata yang ada di negeri elok ini, Jawa Tengah adalah salah satu daerah yang menawarkan berbagai macam suguhan bagi mereka yang dahaga akan perjumpaan dengan alam, mulai pantai hingga gunung.
Gunung Andong, sebuah gunung yang berada di Kabupaten Magelang ini adalah sebuah destinasi yang wajib dikunjungi saat era baru benar-benar diberlakukan. Gunung dengan ketinggian 1726Mdpl ini bisa ditempuh melalui jalur dua pendakian, yaitu via Sawit dan via Pendem, dengan lama pendakian 1,5 hingga 2 jam. Jalur pendakian yang landai itu dilengkapi dengan 3 buah pos dimana masing-masing posnya dilengkapi dengan shelter yang memungkinkan para pendaki beristirahat dengan nyaman. Dengan merogoh kocek tak sampai 50 ribu rupiah untuk biaya parkir dan membeli tiket, para pendaki sudah bisa menikmati emasnya langit Magelang yang memanjakan mata serta sejuknya udara yang menenangkan jiwa dari puncak Andong. Jaringan internet yang masih bisa dijangkau saat berada dipuncak, serta adanya warung merupakan point plus yang membuat pendaki tak henti-henti datang ke gunung ini, terutama di akhir pekan. Juga apabila beruntung, pendaki bisa mendapat tambahan bonus bertatapan muka secara langsung dengan gunung-gunung besar Jawa Tengah sekaligus, yaitu Merbabu, Sindoro, Sumbing, Ungaran, Telomoyo, dan Prau.
Letak Gunung Andong yang tidak sebesar kawan-kawannya ini berada di perbatasan antara Magelang, Semarang, dan Salatiga membuat jarak tempuh dari ibukota Jawa Tengah tidaklah terlalu menyita banyak tenaga. Apabila dari Salatiga misalnya, jika ditempuh dengan kendaraan pribadi maka hanya memerlukan waktu 60 hingga 90 menit perjalanan untuk sampai di base-camp. Rumah-rumah penduduk disekitaran base-camp juga menyediakan fasilitas penting, seperti parkir dan toilet. Seramah itulah Gunung Andong, apalagi untuk pemula, sehingga tidak jarang ditemui pendaki dengan mini-carrier ramai berlalu lalang disana.
“Ya, ini sudah dua kali kami kesini. Wong kami cuma mau ‘kabur’ bentar kok Mbak, jadi ya cuma bawa dua tumblr begini, satu mini carieer, ngga perlu bawa tenda. Bentar lagi jam 10 wes ngantor lagi”, tutur Aryo, salah seorang pendaki asal Semarang yang bersiap-siap menuju puncak di basecamp via Sawit pada Sabtu dini hari 3 bulan lalu saat pandemi belum terjadi.
Baca Juga :