MENGENAL VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG, DARI TEMPAT IBADAH HINGGA DESTINASI WISATA RELIGI

Di Semarang, terdapat salah satu tempat ibadah yang diakui oleh pemerintah kota sebagai  sebagai destinasi wisata religi, yaitu Vihara Buddhagaya Watugong. 

Vihara Buddhagaya Watugong berada di kawasan Yayasan Buddhagaya, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang dan didirikan pada tahun 1955.

Sejarah Vihara Buddhagaya Watugong 

Berdasarkan wawancara dengan Ester, salah satu staf vihara, sejarah berdirinya vihara ini bermula dari pemberian tanah oleh seorang dermawan untuk dibangun tempat ibadah umat Buddha. 

Pada awalnya, vihara ini memang ditujukan sebagai tempat ibadah umat Buddha. Namun, sejak tahun 2006, vihara ini diresmikan menjadi tempat wisata oleh gubernur Jawa Tengah pada saat itu, yaitu H. Mardiyanto. 

Bagian Bangunan dan Aktivitas Peribadatan 

Vihara Buddhagaya Watugong terdiri atas beberapa bangunan, yaitu Dhammasala, Pagoda Avalokitesvara, pohon Bodhi, tugu dan prasasti Ashoka dan beberapa bangunan lainnya.

Pagoda Avalokitesvara merupakan daya tarik utama tempat ini. Dengan tinggi 45 meter, pagoda ini dinobatkan menjadi salah satu pagoda tertinggi di Indonesia. 

Pagoda yang bernuansa kebudayaan Tiongkok ini merupakan bangunan suci sebagai perwujudan metta karuna atau cinta kasih para Buddha di alam semesta.

Selain sebagai tempat ibadah, vihara ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan besar seperti perayaan Waisak. 

Kegiatan tersebut tidak hanya dihadiri oleh umat Buddha dari Kota Semarang, tetapi juga dari daerah sekitar seperti Temanggung dan Kudus.

Jam Operasional dan Biaya Masuk

Pengelolaan Vihara Buddhagaya Watugong didukung oleh donasi sukarela dari pengunjung yang hendak beribadah yang memasukkan sumbangan ke dalam kotak amal di area vihara. 

Ester juga menegaskan bahwa tidak ada pungutan biaya masuk untuk pengunjung. Semua sumbangan bersifat sukarela sebagai bentuk kebaikan dari pengunjung.

Sementara itu, Vihara Buddhagaya Watugong buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 21.00 WIB. Tidak ada waktu khusus untuk larangan berkunjung bagi non-Buddha, bahkan apabila sedang berlangsung acara keagamaan. 

Para pengunjung tetap diizinkan untuk datang dan melihat prosesi ibadah, asalkan mereka menjaga ketenangan dan menghormati aturan dasar, seperti tidak berteriak atau berisik.

Dengan perpaduan fungsi sebagai tempat ibadah dan wisata, Vihara Buddhagaya Watugong menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Semarang yang menawarkan pengalaman spiritual dan edukatif untuk memperdalam pengetahuan tentang spiritualitas Buddha.

Baca Juga :