MENYUSURI BARANG ANTIK DI PASAR TRIWINDU SOLO

Pasar Triwindu
Pasar Triwindu / Pinteres


 


Pasar Triwindu sudah berdiri selama lebih dari tujuh dasawarsa. Dibangun pada tahun 1939, Pasar Triwindu telah berganti wajah beberapa kali. Dahulu, pasar ini dibangun bertepatan dengan 24 tahun Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara VII bertahta. Namanya, Triwindu yang berarti delapan tahun rangkap tiga, juga dipilih untuk memperingati hari bersejarah tersebut.

Pertama kali dibangun, pasar ini hanyalah lahan kecil dengan meja-meja penjaja sederhana. Para pedagang menjual kue-kue tradisional, pakaian, majalah ataupun koran. Seiring dengan waktu, banyak para penjaja yang membangun kios sendiri, dan pasar sederhana yang tadinya menjual kebutuhan sehari-hari pun berubah menjadi tempat jual beli barang antik.

Barang antik mulai menghiasi lorong Pasar Triwindu Solo sejak 1970. Kala itu, para pedagang hanya menjajakan lampu gantung, peralatan makan dari perak, keramik dari China, dan lain sebagainya.

Sempat berganti nama jadi Pasar Windu Jenar, akhirnya pada 17 Juni 2011 diputuskan nama pasar yang kerap didatangi wisatawan mancanegara ini kembali jadi Pasar Triwindu.

Baca Juga :

LOKASI