Jika Anda mencari sajian khas Semarang yang hangat dan otentik, Mie Kopyok adalah jawabannya. Makanan legendaris ini bukan sekadar hidangan, tetapi juga sebuah pengalaman budaya yang melekat kuat pada keseharian masyarakat Semarang. Dengan rasa yang khas dan bahan sederhana, Mie Kopyok berhasil mencuri hati siapa saja yang mencobanya.
Keunikan di Balik Nama dan Penyajiannya
Nama "kopyok" berasal dari cara penyajiannya yang unik, yaitu mencampur atau "mengaduk" bahan-bahan hingga tercampur rata. Dalam bahasa Jawa, kopyok berarti "diaduk," menggambarkan proses penyajian yang sederhana namun penuh makna.
Mie Kopyok dibuat dari mi kuning basah yang dicelupkan dalam air panas hingga hangat sempurna, kemudian disajikan bersama potongan lontong, tauge segar, tahu, dan siraman kuah bawang putih yang gurih. Taburan seledri, bawang goreng, serta kerupuk gendar yang renyah menjadi pelengkap yang tak bisa dilewatkan. Sensasi gurih, renyah, dan kenyal berpadu menciptakan harmoni rasa yang sulit ditemukan di hidangan lain.
Mie Kopyok / Kumparan
Kelezatan yang Tak Tergantikan
Meski tampaknya sederhana, Mie Kopyok menyimpan cita rasa yang autentik. Kuah bawang putih yang menjadi kunci kenikmatannya dibuat dengan cara tradisional, memberikan aroma dan rasa yang khas. Kerupuk gendar, yang merupakan kerupuk berbahan dasar nasi, juga menjadi elemen penting yang membuat Mie Kopyok berbeda dari olahan mie lainnya.
Uniknya, Mie Kopyok juga dikenal dengan nama "Mie Teng-Teng". Julukan ini muncul karena para penjual tradisionalnya biasa memukul piring dengan sendok sehingga terdengar bunyi "teng-teng-teng" saat berkeliling menawarkan dagangannya. Tradisi ini menambah daya tarik kuliner ini di mata wisatawan.
Mie Kopyok / Yummy App
Destinasi Mie Kopyok yang Wajib Dikunjungi
Salah satu warung Mie Kopyok yang legendaris di Semarang adalah Mie Kopyok Pak Dhuwur. Berawal dari gerobak keliling pada tahun 1970-an, kini Pak Dhuwur telah memiliki beberapa cabang, seperti di Jalan Tanjung Nomor 18A, Pandansari, dan di Jalan Kyai Saleh, Mugassari. Bahkan, untuk menjangkau penggemar di luar Semarang, cabang di Jakarta Timur juga dibuka.
Dengan harga yang sangat ramah di kantong, yaitu mulai dari Rp 7.000 untuk seporsi biasa hingga Rp 12.000 untuk porsi jumbo, pengunjung dapat menikmati sajian legendaris ini. Minuman pelengkap pun tersedia dengan harga mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 3.000.
Mie Kopyok / Kompas.com
Jam Operasional dan Lokasi
Warung utama di Semarang buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, sementara cabang di Jakarta Timur melayani pelanggan lebih lama, mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB. Lokasi pusatnya berada di belakang kantor PLN Jalan Pemuda, Semarang, yang mudah dijangkau wisatawan.
Rasakan Keaslian Mie Kopyok Semarang
Mie Kopyok bukan hanya soal rasa, tetapi juga cerita. Setiap komponen dalam hidangan ini mencerminkan kearifan lokal dan sejarah yang tak lekang oleh waktu. Jadi, jika Anda berkunjung ke Semarang, jangan lupa mencicipi Mie Kopyok. Sajian ini akan melengkapi perjalanan kuliner Anda di kota yang kaya akan budaya dan tradisi.
Siapkan perut Anda untuk menikmati kehangatan dan kelezatan Mie Kopyok perpaduan sempurna dari rasa, tekstur, dan nostalgia!
Baca Juga :