MITOS DAN PESONA CURUG LAWE BENOWO

Curug Lawe Benowo Ungaran
Curug Lawe Benowo Ungaran / Kompas


Curug Lawe dan Benowo adalah salah satu air terjun yang menyimpan keindahan dan ke-eksotisan yang cukup luar biasa dan memukau mata. Selain itu Curug lawe dan benowo sendiri merupakan air terjun yang masih terjaga keasrian dan keindahannya. 

Nama Curug Lawe sendiri berasal dari sebuah kata dalam bahasa Jawa, “Selawe” yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah 25. Hal ini mengacu pada jaman dulu, dimanan konon air terjun ini memiliki 25 buah, dari mulai curug terkecil hingga curug terbesar.

Selain lingkungan yang terpelihara dan alam yang masih asri, di Curug Lawe Benowo juga terdapat flora asli kawasan hutan yang dapat disaksikan pengunjung. Jika beruntung, wisatawan bisa bertemu satwa liar yang menjadi ikon Curug Lawe Benowo yaitu lutung. Lutung di Curug Lawe Benowo biasanya menyapa pengunjung di jembatan Romantis yang dibangun di atas saluran sepanjang 20-30 meter.

Sepanjang perjalanan menuju air terjun, pengunjung akan dimanjakan pemandangan perkebunan cengkeh yang luas sejauh mata memandang.

Curug Lawe dan Benowo tidak bisa dipisahkan dari balutan cerita mitos, atau legenda, di balik pesona keindahannya.

Mitos Curug Lawe
Mitos Curug Lawe terkait erat dengan cinta segitiga antara Pangeran Indrakila, Dewi Banowati, dan Rangga Lawe. Serta sekaligus menjadi asal-usul Curug Lawe, dan Curug Benowo. 
Cerita dimulai ketika Dewi Banowati dipinang oleh Pangeran Indrakila yang berwujud manusia kera. Wujud tersebut diakibatkan tindakan sang pangeran yang durhaka terhadap orang tuanya.

Kutukan bisa dicabut ketika Pangeran Indrakila menikah. Dan betul saja setelah menikah dengan Dewi Benowati, wujud pangeran berubah seperti semula. Ujian bagi merekapun datang. Pernikahan yang sudah berlangsung lama, namun belum juga dikaruniai momongan, atau anak.

Pangeran Indrakila terus berusaha, salah-satunya dengan bertanya, dan meminta petunjuk kepada seorang tabib sakti. Tabib tersebut memberikan petunjuk bahwa Pangeran Indrakila harus mencari obatnya di salah-satu tempat yang cukup jauh.

Pangeranpun berpamitan kepada Dewi Banowati untuk mencari obat yang dimaksud. Singkat cerita, pangeranpun pergi dalam kurun waktu yang sangat lama, sehingga Dewi Banowati sempat menganggapnya sudah meninggal. Di tengah kesepian tersebut, datanglah seorang pemuda biasa yang bernama Rangga Lawe. Dan diapun mengajak Dewi Banowati menikah dengannya.

Akhirnya, Dewi Banowati mau menikah dengan Rangga Lawe. Di tengah perjalanan kehidupan pernikahan Dewi Banowati dengan Rangga Lawe, tiba-tiba datang manusia kera sambil memberikan sebuah obat. Ternyata manusia kera tersebut adalah Pangeran Indrakila. Dan pangeranpun murka, merasa cintanya dikhianati, serta sang dewi melanggar sumpah setianya.

Saking murkanya, Pangeran Indrakila mengutuk Dewi Banowati, dan Ranggalawe menjadi sebuah batu. Dewi Banowati, dan Rangga Lawe terus-terusan menangis atas kutukan yang menimpanya. Air mata ke duanya yang konon menjadi asal-usul Curug Lawe, dan Curug Benowo. Rangga Lawe berubah menjadi Curug Lawe, dan Dewi Banowati berubah menjadi Curug Benowo.

Curug Lawe, dan Curug Benowo, pada akhirnya sering disebut dengan Curug CLBK, yang bermakna Curug Lawe Benowo Kalisidi.

Curug Lawe Benowo Kalisidi Ungaran, Harga Tiket Masuk dan Daya Tariknya  yang Menawan!

Harga tiket masuk Curug Lawe Benowo Ungaran terbaru 2021 Rp 8 ribu per orang, penitipan motor Rp 3 ribu, penitipan mobil kecil Rp 5 ribu, dan penitipan mobil besar Rp 10 ribu. Jam buka Curug Lawe Benowo Ungaran terbaru 2021 mulai pukul 08.00 - 14.00.

Objek wisata ini disebut sebagai Curug Lawe Benowo Kalisidi yang disingkat menjadi CLBK. Kedua air terjun ini menawarkan panorama air terjun yang masih alami dengan kondisi air yang jernih. Selain itu, sepanjang perjalanan menuju lokasi air terjun, pengunjung akan dimanjakan oleh suasana hutan serta pemandangan Puncak Ungaran yang menawan.

Jalur Trekking Menantang
Jalan menuju air terjun cukup melelahkan dan menantang. Jalan setapak yang akan dilalui berupa pinggiran parit yang bersisian dengan sebuah jurang. Lebar jalan ini hanya sekitar 40 cm dan cukup dilalui satu orang saja.

Selama perjalanan, pengunjung akan dihibur oleh suara alam. Perpaduan ketenangan hutan yang masih alami, ditambah suara serangga-serangga, serta gemericik air jernih yang mengalir di parit. Parit ini merupakan jalur irigasi buatan yang mengalirkan air langsung dari mata air Gunung Ungaran.

Selain pemandangan hutan dan sungai, pengunjung juga akan melalui bendungan kecil. Bendungan bernama Sidomble ini dibangun pada tahun 1975 untuk memenuhi kebutuhan air Desa Kalisidi. Tempat ini menjadi salah satu spot foto yang menarik karena memajang tulisan ‘We Love CLBK’.

Jembatan Romantis
? Curug Lawe dan Curug Benowo Destinasi Wisata Alam di Semarang

Salah satu ikon atau ciri khas dari kawasan wisata curug ini adalah beragam jembatan yang akan dilalui. Jembatan-jembatan ini melintang di atas sungai kecil dan jalur irigasi. Setiap jembatan menyuguhkan panorama yang menarik untuk dijadikan spot foto.

Jembatan Romantis adalah satu di antara jembatan yang akan dilalui sepanjang jalur trekking. Jembatan kayu ini berdiri di atas jurang dengan kedalaman sekitar 20 meter. Jembatan ini juga merupakan saluran air, sehingga jika diperhatikan baik-baik maka akan terlihat air yang mengalir tepat di bawah papan kayu yang dipijak. Keunikan ini menjadikan Jembatan Romantis salah satu spot foto favorit di Curug Lawe.

Panorama Curug Lawe
Setelah melalui jalur trekking dan barisan anak tangga berbatu licin, pengunjung akan tiba di sebuah pos peristirahatan. Pos ini berada di pertigaan jalan. Jalan ke kiri menuju Curug Benowo, sementara Curug Lawe melalui jalan ke kanan. Jaraknya sekitar 100 meter dari pertigaan tersebut.

Curug Lawe merupakan air terjun yang dilingkupi oleh tebing berbentuk cekung. Dari jauh, air terjun ini menyerupai benang-benang putih halus. Airnya yang masih jernih dan bersih mengalir menuju sungai kecil berbatu-batu.

Suasana asri dan menenangkan akan sangat terasa setelah tiba di Curug Lawe. Tempias air yang terbawa angin membuat udara di sekitar air terjun menjadi lebih sejuk. Pengunjung bisa bermain air atau berenang di sekitar air terjun. Jika sudah lelah, istirahatkan diri di kios makanan yang tersedia sambil melahap mengisi perut.

Curug Benowo berjarak 1 km dari Curug Lawe. Rute yang harus dilalui menuju air terjun ini cukup menantang, dengan jalan berbatu yang licin dan terjal. Air terjunnya memiliki tinggi sekitar 20 meter dan berada di lereng yang lebih terbuka. Jika ingin bermalam, area di sekitar Curug Benowo bisa dijadikan lokasi berkemah.

 

Baca Juga :

LOKASI