Kota kudus, kota yang berada di jawa tengah yang terkenal tak hanya kerena perjalanan agama islamnya oleh dua walisongo namun menyimpan sejarah besar bagaimana rokok kretek dapat tercipta hingga di cintai sampai saat ini dan menjadi sektor penyumbang pendapatan negara, salah satu pelopor dari perjalanannya adalah seorang pengusaha kelahiran kudus yang bernama Nitisemito, beliau semasa kecil terkenal dengan kegigihannya untuk berdagang dan sempat menolak untuk mengenyam pendidikan karena ingin berdagang hingga menjadi seorang raja kretek, sejarah menulis awal mula nitisemito mencetuskan sebuah rokok kretek dan menjadi raja kretek adalah karena kenalnya beliau dengan wanita pemilik warung yang bernama nasilah dan sukses menghasilkan produk rokok kretek dengan campuran tembakau dan cengkeh yang memiliki rasa khas hingga usaha keduanya menjadi besar dan menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar
Dalam sejarahnya, Nitisemito mengukir beberapa sejarah yang luar biasa pada saat itu, salah satunya adalah saat promosi produk rokonya, ia memilih menyebarkan brosurnya menggunakan pesawat Fokker F-200 seharga 150-250 ribu gulden untuk menyebarkan selebaran rokok Tjap Bal Tiga hingga ke Jawa Barat-Jakarta dan Radio Vereniging Koedoes (RVK) untuk mempromosikan produk rokoknya serta gedung bioskop sebagai salah satu media promosinya, dan juga yang menjadi salah satu ikon yang terlihat di kota kudus adalah rumah kembar nya yang dibangun sama persis dan tepat berseberangan di pisahkan oleh kaligelis, dalam sejarahnya rumah tersebut di bangun untuk kedua anaknya, rumah tersebut berisi 2 buah kamar tidur saja dengan luas 6000 meter persegi dengan dapur luas kebelakang, yang sayangnya kini kosong tidak berpenghuni dan hanya menjadi saksi bisu bagaimana sejarah rokok kretek dapat tercipta dan menjadi cikal bakal industri rokok di kota kudus
Baca Juga :