Siapa yang nggak kenal onde-onde? Jajanan tradisional berbentuk bulat ini hampir selalu ada di pasar tradisional maupun toko kue. Teksturnya renyah di luar karena balutan wijen, tapi lembut manis di dalam berkat isian kacang hijau yang khas.
Onde-onde bukan cuma sekadar camilan, tapi juga punya sejarah panjang. Konon, onde-onde sudah dikenal sejak zaman Dinasti Tang di Tiongkok, lalu menyebar ke Nusantara melalui jalur perdagangan. Hingga kini, onde-onde jadi salah satu jajanan legendaris yang selalu disukai lintas generasi.
Bahan utama: ketan sebagai kulit, kacang hijau untuk isian, gula sebagai pemanis, dan wijen untuk balutan. Kombinasi ini menghasilkan rasa gurih, manis, sekaligus aroma khas dari biji wijen yang dipanggang saat digoreng.
Di Semarang sendiri, onde-onde masih mudah ditemui, baik di pasar tradisional maupun toko kue modern. Ada juga varian kreatif seperti onde-onde isi cokelat, keju, hingga pasta kacang merah yang lebih kekinian.
Nggak heran kalau onde-onde selalu berhasil bikin kangen siapa pun yang pernah mencobanya. Camilan ini bukan cuma soal rasa, tapi juga bagian dari kenangan masa kecil banyak orang Indonesia.
Baca Juga :
