Ungaran sadalah salah satu daerah di kabupaten Semarang yang memiliki banyak tempat wisata alam. Ada Candi Gedong Songo, Taman Bunga Celosia dan ada juga wisata air yaitu Curug Semirang atau Air Terjun Semirang.
Air Terjun Semirang adalah salah satu wisata di Ungaran yang hampir terlupakan. Hal ini karena lokasinya yang lumaran susah sehingga membuat wisatawan berpikir dua kali untuk mengunjunginya. Pengunjung harus berjualan kaki terlebih dahulu sejauh 1 km dari tempat parkir dengan medan bebatuan terjal untuk bisa sampai ke lokasi air terjun.
Air terjun Semirang atau Curug Semirang yang terletak di lereng Gunung Ungaran ini berada di kawasan hutan lindung dengan luas 10 hektar di bawah pengelolaan perum perhutani. Adapun air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 45 meter.
Tidak hanya air terjun, disana pengunjung akan menjumpai kolam renang dengan airnya yang berwarna hijau sebagai sebuah pantulan warna dari pepohonan yang ada di sekitarnya.
Fasilitas Wisata Curug Semirang
Fasilitas utama di wisata ini ialah Kolam Renang dengan suasana yang menyejukkan nan asri. Sedangkan untuk fasilitas umum juga telah tersedia seperti area parkir, toilet, mushola. Berikut fasilitas yang dapat dinikmati wisatawan:
Berenang
Kolam renang di kawasan hutan dengan kondisi air yang masih alami. Batu muka menjadi penghias kolam, sehingga para pengunjung masih mendapatkan sensasi alaminya.
Spot Foto yang Indah
Pesona pemandangan alam yang indah menjadikan lokasi wisata Air Terjun Semirang menjadi surganya para fotografer. Spot foto saat berada di kolam, maupun dilokasi air terjun merupakan foto yang sangat layak untuk anda unggah di media sosial.
Berkemah
Terdapat juga lokasi bumi perkemahan yang lokasinya tidak jauh dari lokasi Air Terjun Semirang.
Mitos Curug Semirang Atau Air Terjun Semirang
Mitos, misteri, mapun legenda di sebuah lokasi wisata adalah hal yang sangat menarik untuk disimak. Selalu ada cerita yang menarik perhatian, syarat nilai, serta pesan moral. Begitupun dengan lokasi wisata ini, mitos Curug Semirang adalah tentang persemedian sepasang suami istri di lereng bukit Ungaran.
Kisah ini berawal ketika Sraya suami dari Sari harus menunaikan amanat seorang resi untuk mencari Bunga Kalakecika dan Lanceng Putih. Resi tersebut adalah ayah dari Sari. Singkat cerita, pada saat malam bulan purnama berangkatlah Sraya untuk mencari bunga tersebut meskipun dengan berat hati harus meninggalkan istrinya Sari. Karena bingung mesti kemana mencari bunga tersebut, Sraya bersemedi di sebuah pincak bukit. Akhirnya mendapatkan jawaban bahwa ke dua bunga berada di lokasi air terjun yang berbeda.
Sementara Sari yang ditinggal sendiri mendapatkan gannguan dari Jin Barok. Sari berusaha meoloskan diri dari jin tersebut, sehingga sampai pada sebuah lereng bukit yang terpisah oleh jurang dengan bukit yang berada dis seberangnya. Kemudian kendit yang melilit pada tubuh sari dilemparkan sehingga menjadi jembatan yang menghubungkan dua bukit tersebut.
Jin Barok tanpa lelah mengejar Sari, dan saat berlari kain jarik yang dikenakan Sari berhasil diraih Jin Barok sehingga terlepas dari tubuhnya. Sari berlari dan akhirnya terjerumus ke dalam sebuah jurang yang terdapat air terjun. Dan jin tersebut bisa dikalahkan oleh seorang laki-laki yang datang untuk menolong. Tanpa disangka laki-laki tersebut adalah suaminya Sraya. Akhirnya suami istri tersebut bersemedi di lokasi air terjun sampai mendapatkan bunga kalacika.
Air Terjun Semirang atau Curug Semirang diambil dari kisah terlepas jarik Sari. Semirang diambil dari kata “wirang” yang berarti malu. Dan kendit Sari dikenal dengan Banjaran Simbar.
| Harga Tiket Masuk | : | Rp. 9.000 per orang | ||||||||
| Parkir Motor | : | Rp. 2.000 per unit | ||||||||
| Parkir Mobil | : | Rp. 5.000 per unit | ||||||||
| Jam Operasional | : | 08.00 sampai 17.00 WIB | ||||||||
| Lokasi | : | Dusun Gintungan, Desa Gogik, Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah | ||||||||
Baca Juga :
LOKASI
