Jika Anda seorang pecinta kuliner yang gemar mencicipi rasa autentik dari berbagai daerah, Pindang Tetel Pekalongan wajib masuk dalam daftar perjalanan kuliner Anda. Makanan khas dari Desa Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni, ini menawarkan keunikan rasa yang sulit ditemukan di tempat lain. Meski namanya "pindang," hidangan ini justru tidak menggunakan ikan sebagai bahan utama, melainkan daging sapi tetelan yang lembut dan kenyal.
Pindang Tetel / cookpad.com
Keunikan di Balik Nama dan Cita Rasa
Nama "Pindang Tetel" sebenarnya merupakan singkatan dari "Paling Enak Daging Tetel." Dengan sentuhan bumbu tradisional khas Pekalongan, kuahnya yang kental berwarna cokelat kemerahan menciptakan perpaduan cita rasa gurih, sedikit pedas, dan kaya rempah. Penggunaan keluak sebagai bumbu utama memberikan sentuhan rasa dan aroma yang mirip dengan rawon, namun dengan karakter yang lebih pekat dan khas.
Tekstur kenyal dari tetelan daging serta kuah kaya rempah menjadi daya tarik utama. Ditambah lontong atau nasi hangat, Pindang Tetel terasa semakin sempurna. Jangan lupa untuk menyantapnya bersama Kerupuk Pasir, yang sering disebut Kerupuk Usek, berwarna putih atau merah muda, sebagai pelengkap.
Sejarah dan Kreativitas Lokal
Pindang Tetel lahir dari kreativitas masyarakat Desa Ambokembang. Berawal dari kebiasaan memanfaatkan keluak, mereka menemukan kombinasi unik yang memadukan tetelan sapi dengan bumbu tradisional. Hidangan ini awalnya hanya menggunakan tetelan daging, namun kini sering ditambahkan potongan daging sapi, jeroan, hingga sumsum.
Pelengkap yang Menggoda Selera
Di berbagai warung Pindang Tetel, Anda juga bisa menemukan pendamping lain seperti Kluban, sejenis urap dengan sayuran segar dan bumbu kelapa parut. Bahkan, ada juga pilihan Bothok, yang mirip lodeh tahu, untuk Anda yang menghindari daging. Hidangan tambahan seperti tempe goreng, tahu goreng, dan sate kikil dengan harga Rp10 ribu per lima tusuk juga tersedia untuk melengkapi kenikmatan santapan.
Pindang Tetel / VIVA Jabar
Tempat Favorit untuk Menikmati Pindang Tetel
Salah satu warung yang terkenal di Pekalongan adalah Warung Mbak Isah di Sapugarut, Buaran. Warung ini telah melayani pelanggan selama lebih dari 30 tahun dan dikenal dengan kelezatan khasnya. Dengan harga mulai dari Rp15 ribu, Anda bisa menikmati semangkuk Pindang Tetel yang memanjakan lidah.
Mbak Isah bahkan menyediakan variasi unik seperti kluban sebagai pendamping. Banyak pelanggan memilih kombinasi ini karena dianggap dapat mengurangi kadar kolesterol, menjadikannya pilihan sehat yang tetap nikmat.
Harga Bersahabat untuk Rasa Istimewa
Salah satu alasan Pindang Tetel begitu digemari adalah harganya yang terjangkau. Dengan Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per porsi, Anda sudah bisa menikmati makanan tradisional yang kaya rasa ini. Pendamping seperti kluban atau sate kikil juga dibanderol dengan harga ramah kantong, menjadikannya pilihan sempurna untuk segala kalangan.
Pindang Tetel / Suara Merdeka
Ayo, Jelajahi Pekalongan!
Pindang Tetel tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga representasi budaya dan kreativitas masyarakat Pekalongan. Saat Anda berkunjung ke kota ini, jangan lewatkan kesempatan mencicipi kelezatan autentik yang dijamin membuat Anda ingin kembali lagi.
Siapkan perut dan rasa penasaran Anda untuk menjelajahi kuliner khas Pekalongan yang kaya rasa dan penuh kehangatan!
Baca Juga :