SAKSI SEBUAH MEDIA BERKEMBANG, MUSEUM MONUMEN PERS NASIONAL HARUS DIKUNJUNGI

tampak depan
tampak depan / https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FMonumen_Pers_Nasional&psig=AOvVaw2l4Rgz5EbT78B4D6LyTp2j&ust=1685516371714000&source=images&cd=vfe&ved=0CBEQjRxqFwoTCNCM1_a7nP8CFQAAAAAdAAAAABBf


Berdiri sejak tahun 1978, museum monumen pers nasional menyimpan berbagai jejak sejarah bagaimana sebuah media berkembang dan menjadi sebuah pioneer dalam pemahaman khalayak umum tentang suatu kejadian yang sedang terjadi atau sebuah berita penting, museum ini terletak di Jl. Gajah Mada No.59, Timuran, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57132 

Dalam sejarahnya bangunan monumen museum pers nasional dibangun atas prakarsa KGPAA. Sri Mangkunegoro VII, pada tahun 1918 dan diperuntukkan sebagai balai pertemuan. Pada awal kemerdekaan, tepatnya pada hari Sabtu, 9 Februari 1946, dilaksanakannya Konferensi Wartawan Pejuang Kemerdekaan Indonesia, yang melahirkan organisasi profesi kewartawanan dengan nama Persatuan Wartawan Indonesia.Pada peringatan 1 dasawarsa PWI 9 Februari 1956, tercetuslah suatu gagasan mendirikan Yayasan Museum Pers Indonesia. Kemudian pada kongres di Palembeng pada tahun 1970 muncullah niat mendirikan “Museum Pers Nasional”. Pada kongres di Tretes tahun 1973, nama Museum Pers Nasional yang dicetuskan di Palembang, diubah menjadi Monumen Pers Nasional atas usul PWI cabang Surakarta.

Di dalam koleksinya museum pers nasional terdiri dari ratusan berkas surat kabar peninggalan para jurnalis jurnalis terdahulu yang sebagian besar berisi  teknologi komunikasi dan teknologi reportase, seperti penerbangan, mesin ketik, pemancar, telepon dan kentongan besar dan juga berisi banyak sekali pahatan pahatan tokoh tokoh penting dalam perkembangan sebuah media pemberitaan di indonesia dilengkapi dengan diorama diorama yang melengkapi dari informasi informasi edukasi tentang sejarah pers kepada para pengunjung 

 

Baca Juga :

LOKASI