SEJARAH JENANG KUDUS

Jenang Kudus
Jenang Kudus / Wikipedia


Semarang - Jenang Kudus adalah kuliner tradisional yang berasal dari Kabupaten Kudus. amaemiliki rasa manis dan tekstur kenyal, jenang kerap dijadikan buah tangan saat orang-orang berkunjung ke Kota Kretek tersebut.

Pada awalnya industri pembuatan jenang diproduksi sejak kuranglebih satu abad yang lalu, yang mana dirintis oleh ibu-ibu sebagai penopang hidup, penghasilan keluarga, dan dipasarkan secara langsung ke pasar-pasar tradisional untuk dinikmati oleh konsumen setempat, hingga lambat laun konsumen dari luar kota.

Oleh karena itu, perkembangan sentra industri jenang dipandang cukup menghasilkan bagi masyarakat Kudus, maka pemerintah Kabupaten Kudus menjadikan camilan manis ini sebagai produk andalannya.

Asal-usul Jenang di Kudus masih berkaitan dengan sosok yang berjasa di Kota Kudus, yaitu Sunan Kudus.

Menurut cerita, jenang Kudus tercipta ketika Sunan Kudus dan Syekh Jangkung sedang berjalan di sekitar tepi sungai di Desa Kaliputu, Kecamatan Kota Kudus.

Mereka melihat cucu Mbah Dempok tercebur ke sungai atau kali ketika sedang asik bermain burung dara. Sunan Kudus sempat mengira anak tersebut sudah meninggal, namun Syekh Jangkung menyarankan anak tersebut untuk diberi jenang bubur gamping.

Mengapa disebut gamping? Padahal gamping merpakan batu kapur berwarna putih yang lebih umum digunakan sebagai campuran bahan bangunan. Sebab bubur ini dibuat dari tepung beras, garam, dan santan kelapa, sehingga warnanya mirip seperti gamping.

Setelah makan bubur jenang tersebut, anak tersebut pulih kembali dan dalam keadaan sehat. Inilah yang menjadi asal mula mengapa Desa Kaliputu memiliki puluhan sentra industri pembuatan jenang.

Sejarah jenang Kudus juga dapat kamu lihat ketika mengunjung museum di Jalan Sunan Muria Nomor 33, Kudus. Produk jenang yang paling terkenal di Kudus adalah Jenang Kudus Mubarok yang dapat ditemukan di pusat oleh-oleh atau pasar tradisional di wilayah Kudus.

Baca Juga :

LOKASI

-