SENDANGSARI BAMBOO HOMESTAY: TIDUR DI BAMBU, BERTEMU ALAM & BUDAYA

Sendangsari Bamboo Homestay
Sendangsari Bamboo Homestay / Theresia Rismisari Pinterest



Di Dusun Kalikuning, Desa Sendangsari, Kecamatan Garung, Wonosobo, terdapat sebuah penginapan unik bernama Sendangsari Bamboo Homestay (juga dikenal sebagai Pondok Bamboo Sendangsari) yang menawarkan pengalaman menginap berbeda dari hotel biasa. Bangunan utama homestay ini hampir seluruhnya menggunakan material bambu — mulai dari pondokan, struktur dinding, hingga dekorasi interiornya — sehingga menghadirkan nuansa tradisional pedesaan yang hangat sekaligus estetik. Dengan atap sederhana dan jendela-jendela yang menghadap taman hijau dan hamparan sawah, setiap kamar berukuran sekitar 12 m² memberikan suasana natural yang membuat pengunjung merasakan kedekatan dengan alam, udara sejuk pegunungan, dan ketenangan yang sulit ditemukan di perkotaan. 

Penginapan ini memiliki fasilitas yang cukup memadai meskipun musiman dan sederhana; tiap kamar dilengkapi tempat tidur queen-size, kamar mandi dalam dengan hot water/shower, TV, lemari, handuk, dan perlengkapan mandi dasar. Untuk mereka yang membawa anak-anak, ada ketentuan bahwa anak di bawah 10 tahun dapat menginap menggunakan tempat tidur yang ada tanpa biaya tambahan. Karena nuansanya sangat alami, homestay ini tidak memiliki AC, melainkan mengandalkan ventilasi alami dari bambu dan angin pegunungan. 

Lokasi Sendangsari Bamboo Homestay sangat strategis bagi wisatawan yang ingin mengeksplor Dieng dan sekitarnya. Beralamat di Jl. Raya Dieng KM.7, Dusun Kalikuning, Desa Sendangsari, penginapan ini berada di tengah area hijau, tidak jauh dari sawah dan Gunung Sindoro, serta jauh dari kebisingan kota. Untuk mencapai ke Dataran Tinggi Dieng, penginapan ini berjarak sekitar 16 km, dan pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau sewa mobil. Dari pusat kota Wonosobo juga bisa dicapai dalam waktu relatif satu jam berkendara.

Atmosfer yang dibangun di Sendangsari Bamboo Homestay lebih dari sekadar tempat tidur; di sini pengunjung bisa merasakan kehidupan lokal pegunungan. Pagi hari bisa dimulai dengan jogging ringan di desa, berinteraksi dengan warga sekitar, menikmati matahari terbit sambil menyeruput kopi lokal, atau sekadar duduk di teras bambu sambil menikmati suara alam – kicau burung, angin, dan aroma tanaman sekitar.Di sore hari, taman hijau dan pemandangan sawah atau gunung menjadi latar ideal untuk bersantai, membaca, atau foto-foto; suasana temaram di penghujung hari, lampu-lampu lembut bambu dan suara alam – semuanya menambah kesan tenang dan damai. Penginapan ini juga menyediakan area terbuka untuk duduk-duduk bersama teman atau keluarga. 

Harga menginap di Sendangsari Bamboo Homestay cukup terjangkau mengingat pengalaman dan suasana yang ditawarkan. Tarif per malam mulai dari sekitar Rp 270.000 ke atas tergantung jenis kamar dan fasilitas tambahannya. Tamu memiliki pilihan kamar untuk 2-4 orang, dan kadang tersedia extra bed jika dibutuhkan. Sarapan pagi tersedia bila memesan tipe kamar yang menyertakan fasilitas tersebut. Dengan fasilitas parkir gratis, ruang makan luar, dan layanan resepsionis 24 jam, homestay ini menjadi pilihan ideal bagi wisatawan yang butuh pelepasan dari kebisingan kota sekaligus ingin merasakan kedekatan budaya lokal.


 

Baca Juga :

LOKASI