TAUTO PEKALONGAN: PERPADUAN RASA YANG UNIK DARI JAWA TENGAH

Tauto
Tauto / Fimela


Jika Anda penggemar kuliner tradisional, nama tauto dari Pekalongan, Jawa Tengah, layak masuk daftar petualangan rasa Anda. Hidangan ini adalah bukti nyata betapa kayanya warisan kuliner Nusantara. Tidak hanya menggugah selera dengan aroma kuatnya, tauto juga menyimpan cerita budaya yang sarat makna.

Resep Soto Tauto Khas Pekalongan, Kuah Gurih Endeus Banget | Endeus.TV

Tauto / Endeus TV

 

 

Keistimewaan Tauto: Perpaduan Budaya dalam Semangkuk Soto

Tauto, yang merupakan singkatan dari tauco soto, menghadirkan ciri khas tersendiri dibandingkan soto dari daerah lain. Bumbu utama tauco adalah hasil fermentasi kedelai yang merupakan jantung dari rasa unik hidangan ini. Tidak hanya itu, pengaruh budaya India dan Tionghoa turut memperkaya rasa dan tekstur tauto, menjadikannya lebih kompleks namun tetap harmoni.

Dahulu, tauto disajikan dengan potongan daging kerbau, mengikuti tradisi Hindu yang menghormati sapi sebagai hewan suci. Namun, seiring waktu, daging sapi, terutama bagian sandung lamur, menggantikan daging kerbau sebagai isian utama.

Pengaruh budaya India tercermin dari penggunaan rempah kuat seperti pala dan lada, sedangkan bihun atau suun sebagai pelengkap berasal dari tradisi Tionghoa. Kombinasi ini menciptakan keunikan yang membuat tauto berbeda dari soto khas lainnya.

SOTO TAUTO PEKALONGAN MBAK INDAH, Pasar Minggu - GoFood

Tauto / GoFood

 

Kenikmatan Rasa: Gurih, Asam, Manis, dan Pahit

Keunikan rasa tauto terletak pada perpaduan gurih dari kaldu tulang sapi atau ayam, asam dari tauco dan perasan jeruk nipis, manis dari gula palem, serta sedikit pahit dari rempah-rempahnya. Warna kuah yang cokelat kemerahan semakin menggoda untuk disantap.

Isian tauto cukup lengkap. Mulai dari bihun, irisan daging sapi, hingga pelengkap seperti kecambah, daun bawang, dan tomat segar. Hidangan ini juga biasanya disajikan dengan ketupat atau nasi megono—nasi bercampur kelapa parut yang gurih. Rasa hambar dari megono atau ketupat menjadi pendamping sempurna untuk menyeimbangkan rasa kompleks tauto.

 

Sensasi Menyantap Tauto

Bagi pemula, rasa tauto yang kaya dan unik mungkin terasa asing di awal. Namun, kombinasi kecap manis, sambal ulek, kerupuk, dan perasan jeruk nipis akan menghadirkan harmoni rasa yang membuat Anda ingin terus menyendok kuahnya.

Tauto juga memberikan nilai gizi yang cukup lengkap. Karbohidrat dari bihun dan ketupat, protein dari irisan daging sapi, serta vitamin dari sayurannya menjadikan hidangan ini sebagai pilihan sempurna untuk mengisi energi sepanjang hari.

Recipe - Tauto Pekalongan | Indonesian Chef Association

Tauto / Indonesian Chef Assosiation

 

Sejarah dan Filosofi Tauto

Tauto tidak hanya sekadar makanan; ia adalah cerita perjalanan budaya. Hidangan ini muncul di Pekalongan seiring kedatangan imigran Tionghoa pada masa lampau. Kata “soto” sendiri konon berasal dari bahasa Cina—“cao” berarti rumput atau rempah, “shao” berarti memasak, dan “du” adalah daging jeroan.

Pada abad ke-19, soto mulai berkembang di Semarang dan menyebar ke seluruh penjuru Indonesia, termasuk Pekalongan. Namun, tauto berkembang dengan ciri khasnya sendiri melalui penambahan bumbu tauco, sehingga memunculkan rasa dan identitas baru.

 

Mencoba Tauto di Pekalongan

Jika berkunjung ke Pekalongan, pastikan Anda mencicipi hidangan ini di kedai-kedai lokal yang telah menyajikan tauto secara turun-temurun. Tidak hanya mengenyangkan, pengalaman mencicipi tauto akan membawa Anda lebih dekat dengan warisan budaya kuliner Indonesia yang kaya.

Semangkuk tauto bukan hanya soal rasa, tapi juga perjalanan sejarah dan perpaduan budaya. Jadi, siapkah Anda menyusuri jejak rasa dari Pekalongan ini?

Baca Juga :

LOKASI