Di Desa Jotangan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah, ada sumur tak biasa sehingga dikenal 'sumur raksasa' karena saking besarnya yang letaknya tersembunyi lebatnya rimbun pepohonan. Sumur itu memiliki diameter 10 meter dan kedalaman 15 meter. Diyakini, sumur ini merupakan peninggalan dari zaman Sunan Pakubuwono X yang dibangun pada tahun 1930.
Sigit, juru kunci sumur tua itu mengatakan, dulunya sumur itu dibangun untuk mengaliri air ke pabrik tebu yang berada di Klaten dan sekitarnya. Selain itu, maksud pembangunan sumur itu yang diinisiasi sendiri oleh Pakubuwono X untuk mengangkat derajat kaum pribumi.
“Jadi air itu mengalir dari Rawa Jombor, terus ke sumur ini, terus ke beberapa desa, lalu sampai ke lahan tebu di daerah Beji Pedan, Klaten,” terang Sigit mengutip dari kanal YouTube Ucup Klaten pada Minggu (13/6). Berikut selengkapnya.
Sigit mengatakan, dalam menyusun konstruksi sumur tua itu, pembangunannya tidak dilakukan dengan semen melainkan menggunakan tetes tebu. Walaupun hampir berusia 100 tahun, namun Sigit mengatakan bahwa sumur itu belum pernah sama sekali mengalami renovasi.
“Dibiarkan alami seperti ini saja. Orisinil,” kata Sigit singkat.
“Saya sudah pernah turun ke sana. Yang bawah itu tinggi terowongannya 1,5 meter. Tapi yang sebelah sana ke arah barat itu sudah tinggi. Jadi ada bentuk-bentuk goa kalay stalaktit dan stalakmit gitu,” terang Sigit mengutip dari kanal YouTube Ucup Klaten.
Baca Juga :