TRADISI PESTA LOMBAN AKAN DIADAKAN SECARA MERIAH

Pesta Lomban Jepara
Pesta Lomban Jepara / https://www.indonesia-tourism.com/


Tradisi Pesta Lomban atau dikenal juga dengan nama oleh masyarakat setempat sebagai bakda kupat dan bakda lomban adalah pesta masyarakat nelayan di wilayah Kabupaten Jepara dalam bentuk sedekah laut. Dan Setelah dua thaun berturut - turut dilakasanakan secara terbatas dikarenakan pandemi Covid-19 yang masih tinggi, akhirnya tahun ini akan diadakan kembali dengan meriah.

Pesta Lomban kini tidak hanya menjadi tradisi nelayan saja, namun kini sudah menjadi milik keseluruhan masyarakat Jepara. Tradisi ini dilaksanakan di Pantai Kartini, Jepara, tetapi bisa juga disaksikan di Ujung Gelam, Pantai Koin, Karimunjawa, serta beberapa tempat yang di tentukan sebelumnya. 

Tradisi Pestam Lamban merupakan puncak acara dari Pekan Syawalan yang diselenggarakan pada tanggal 7 Syawal atau 1 minggu setelah hari Raya Idul Fitri dan tahun ini dilaksanakan pada 9 Mei 2022. Sebelum tradisi ini digelar, masyarakat Jepara biasanya melaksanakan tradisi Kupatan.

Kata Lomban oleh sebagian masyarakat Jepara disebutkan dari kata “Lomba-lomba” yang berarti masyarakat nelayan masa itu bersenang-senang melaksanakan lomba-lomba laut yang seperti sekarang masih dilaksanakan setiap pesta Lomban, tetapi ada sebagian mengatakan bahwa kata-kata lomban berasal dari kata “Lelumban” atau brsenang-senang. Semuanya mempunyai makna yang sama yaitu merayakan hari raya dengan bersenang-senang setelah berpuasa Ramadhan sebulan penuh.

Berebut Lepet di Pesta Lomban Jepara, Untuk Apa? - Regional Liputan6.com

Kegiatan Pesta Lomban
Dua atau tiga hari sebelum Pesta Lomban berlangsung pasar-pasar di kota Jepara tampak ramai seperti ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri. Ibu-ibu rumah tangga sibuk mempersiapkan pesta lomban sebagai hari raya kedua. Pedagang bungkusan kupat dengan janur (bahan pembuat kupat dan lepet) juga menjajakan ayam guna melengkapi lauk pauknya.

Pada saat pesta Lomban berlansung semua pasar di Jepara tutup semuanya berbondong-bondong ke Pantai Kartini. Pesta Lombang berlangsung sejak jam 06.00 pagi dimulai dengan upacara Pelepasan Sesaji dari TPI Ujungbatu yang dipimpin oleh pemuka agama desa Ujungbatu dan dihadiri oleh Bapak Bupati Jepara dan para pejabat Kabupaten lainnya.

Saat ini, Tradisi Lomban dibuka dengan ziarah ke makam Encik Lanang sehari sebelum pelarungan kepala kerbau. Malamnya digelar wayang kulit semalam suntuk. Selanjutnya, dilakukan doa bersama dan membawa kepala kerbau lengkap dengan sesaji ke tengah laut kemduan di larung. Setelah dilepas dengan do’a sesaji berupa kepala kerbau ini di ”LARUNG” ke tengah lautan, pelarungan sesaji ini dipimpin oleh Bupati Jepara.

Ilustrasi pelarungan kepala kerbau, Foto: Istimewa

Sejarah Pesta Lomban
Menurut Thabrono yang merupakan seorang sejarahwan asal Jepara mengatakan bahwa tradisi Pesta Lomban sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Nusantara. Tradisi ini awalnya merupakan sebagai sesembahan kepada dewa laut atau penguasa laut. Namun ketika Islam masuk tradisi ini berubah dengan adanya doa - doa dan ucapan syukur kepada Tuhan atan limpahan rezeki. 

Menurutnya Islam masuk melalui celah-celah tradisi budaya sehingga Tradisi Lomban sudah bernapaskan Islami. Selain itu maksud dari tradisi ini adalah mengucap syukur atas rezeki yang dilimpahkan oleh Yang Maha Kuasa sehingga tidak ada salahnya untuk meneruskan tradisi yang memiliki maksud baik ini.

 

 

 

Baca Juga :

LOKASI