Solo memiliki kekayaan kuliner tradisional yang tak terhitung jumlahnya, salah satunya adalah Wedang Dongo, minuman hangat khas Solo yang kaya akan sejarah dan cita rasa. Dikenal sebagai sajian yang sering disajikan dalam upacara keagamaan, wedang dongo juga memiliki jejak dalam budaya kerajaan. Dulu, minuman ini hanya dinikmati oleh kalangan keluarga kerajaan, menjadikannya minuman eksklusif dengan sentuhan tradisi yang mendalam.
Di Wedang Dongo Cahaya, yang berlokasi di Jl. Cokrobaskoro No. 27, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, minuman khas ini bisa dinikmati oleh siapa saja yang ingin merasakan kehangatan dan kelezatan tradisional Solo. Warung ini buka mulai pukul 5 sore hingga 10 malam, waktu yang tepat untuk menikmati segelas wedang dongo saat angin malam mulai bertiup.
Dalam seporsi wedang dongo, Anda akan menemukan kombinasi kacang tanah, kolang-kaling, dan bulatan ketan berisi kacang halus yang ditumbuk, mirip dengan ronde. Namun, yang membedakan wedang dongo dari wedang ronde adalah kuahnya yang lebih kental dan berwarna coklat. Kuahnya memiliki rasa jahe yang lebih kuat, memberikan sensasi hangat yang khas di setiap tegukan.
Bagi Anda yang berkunjung ke Solo, mencicipi Wedang Dongo Cahaya adalah cara sempurna untuk merasakan tradisi dan budaya Solo melalui minuman yang telah melintasi zaman.
Baca Juga :