Tradisi kupatan bulusan / https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.nu.or.id%2Fdaerah%2Fmengenang-bulusan-tradisi-lebaran-ketupat-di-kudus-LeUn6&psig=AOvVaw3b5wdhrfQLHdXZoDlB1zNy&ust=1676449794889000&source=images&cd=vfe&ved=0CBEQjhxqFwoTCIi9gqbMlP0CFQAAAAAdAAAAAB
setiap daerah pasti memiliki tradisinya masing masing yang saat ini masih dipegang teguh dan di lestarikan yang pastinya di baliknya menyimpan asal usul dan cerita sehingga tradisi tersebut dapat menjadi budaya yang kental dengan masyarakat sekitar, salah satunya adalah tradisi bulusan yang berada di kota kudus ini, tradisi yang selalu digelar ketika bulan syawal ini berisi sebuah arak arakan dan perayaan guna menyambut suka cita lebaran setelah bulan ramadhan selesai dengan isi acara yang biasanya berisi pasar malam dengan berbagai jualan dan wahana bermain malam temporer
menurut asal usulnya, Dikisahkan, Sunan Muria waktu itu menegur warga setempat yagn masih bekerja padahal Ramadhan sudah di akhir.“Malah di sawah berendam seperti bulus,” kata Sunan Muria.Lantas, karena perkataan Sunan Muria itu, warga pun menjadi bulus.
Mbah Dado, salah satu tetua, lantas meminta ke Sunan Muria agar perkataannya ditangguhkan, tapi sudah terlanjur.Namun Sunan Muria lantas menancapkan tongkatnya, hingga muncul sumber air di situ. Mbah Dado pun dimakamkan di situ dan dipercaya menjaga warga hingga kini. Nantinya, saat puncak acara Bulusan, warga sekitar akan memberi makan bulus (sejenis kura-kura) yang sebelumnya berada di sungai setempat, kini ditempatkan di kolam.Selain itu, masyarakat jika hendak mengadakan hajat juga datang untuk memberi makan di kompleks Makam Mbah Dudo, terutama saat tradisi Bulusan digelar.
tradisi bulusan sangat cocok untuk dikunjungi ketika bulan syawal sebagai salah satu hiburan masyarakat dan tempat berkumpul dengan orang terdekat sambil menikmati jajanan dan wahana yang tersedia di tradisi bulusan tersebut
Baca Juga :
