Umumnya, bumbu yang dicampur untuk sate berisikan rempah-rempah dan kecap, namun berbeda dengan warung sate Pak Kempleng yang di dalamnya terdapat gula aren sebagai campuran bumbu sate. Kira-kira gimana ya rasanya?
Sebenarnya sate ini sudah dikenal sejak tahun 1960-an. Sangking legendarisnya, makanan ini bahkan sudah dikenal di Istana Negara. Karena dikenal sebagai kuliner legendaris, banyak pengunjung dari luar kota yang rela jauh-jauh hanya untuk mencicipi Sate Sapi Pak Kempleng.
Meskipun diberi nama sate sapi, tetapi tidak hanya bagian daging sapi saja yang bisa dicicipi di sini. Pembeli juga bisa mencicipi bagian sapi lainnya seperti paru, babat, ati, ginjal, atau iso. Satu porsi sate berisi 10 tusuk sate dengan harga Rp8.000 per tusuk.
Dikatakan spesial karena memiliki resep rahasia yang dijaga erat oleh pihak keluarga. Bahkan untuk suplai daging khusus diperoleh dari daerah Salatiga demi menjaga kualitas daging sate terbaik. Selain itu, tekstur dagingnya lembut walaupun berotot dan tidak berlemak, hal ini karena daging yang digunakan adalah daging has dalam dan lulur. Bahkan, guna mengurangi kolesterol, lemak-lemak yang ada pada daging dibersihkan dahulu. Titik paling spesialnya adalah sebelum ditusuk menjadi sate, daging-daging akan dimarinasi dengan bumbu yang dicampurkan dengan gula aren sehingga tak heran jika rasa sate sapi Pak Kempleng ada rasa manisnya.
Warung sate Pak Kempleng buka dari jam 09.00 WIB sampai dengan 19.30 WIB.
“enak pol. top banget, cita rasanya manis dan gurih,” pada akun TikTok @steffievangelis dengan 89.5K followers.
Gimana? Tertarik buat cobain gak, nih? Yuk ajak teman-teman dan keluargamu buat makan di Sate Sapi Pak Kempleng!
Jateng Travel Guide akan terus share informasi kulineran, wisata, penginapan, dan yang lainnya! Jadi, jangan sampai ketinggalan dan pantau terus website Jateng Travel Guide
Baca Juga :